Secara empiris kasus HIV/AIDS pada remaja dan usia produktif merupakan realitas sosial di social settings karena pada rentang usia tersebut libido atau hasrat seks sangat tinggi yang tidak bisa digantikan penyalurannya dengan cara-cara lain selain melalui hubungan seksual penetrasi (oral, vaginal atau anal).
Celakanya, mereka tidak memperoleh informasi yang akurat dengan berpijak pada fakta medis tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS melalui hubungan seksual sehingga mereka melakukan perilaku seksual yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Maka, yang jadi persoalan besar adalah:
- Mengapa hal itu terjadi (why)
- Bagaimana hal itu terjadi (how)
Ini sesuai dengan asas murni jurnalistik seperti sering disampaikan Bang Hadi (Ashadi Siregar dulu dosen di UGM, novelis dan Direktur LP3Y Yogyakarta) berita yang mempunyai nilai (value) adalah yang mengedepankan aspek why dan how dalam kaidah 5W+1H (kelengkapan berita).
Sedangkan dari aspek unsur layak berita, sebuah berita mempunyak nilai jika mengadung satu atau lebih unsur layak berita, yaitu:
Unsur-unsur layak berita adalah (Bagaimana Menjadi Penulis Media Massa, Ashadi Siregar, dkk, PT Karya Unipress, Jakarta, 1982):
1. Significance, peristiwa atau kejadian yang terkait langsung dengan harkat kehidupan orang banyak
 2. Magnitude, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan jumlah atau angka
 3. Timeliness, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan aktualitas, baru terjadi, baru ditemukan
 4. Proximity, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan kedekatan secara geografis atau psikologis