Sudah saatnya menyampaikan fakta terkait dengan risiko tertular HIV/AIDS yang berpijak pada fakta medis agar tidak menyuburkan mitos (anggapan yang salah).
Begitu juga dengan anjuran tes HIV secara sukarela, sejatinya disebarluaskan dengan materi yang berpijak pada fakta medis agar mata rantai penyebaran HIV/AIDS bisa diputus.
Pada tes HIV secara sukarela ada konseling sebelum dan sesudah tes. Salah satu hal yang dibahas adalah kesediaan yang akan jalani tes HIV untuk menghentikan penularan HIV/AIDS jika terdeteksi HIV-positif dan bersedia pula mengikuti program pengobatan dengan obat antiretroviral (ART). <>
* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H