Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Apakah Polisi Pakai K-9 dalam Pengungkapan Kematian Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman?

12 September 2024   15:26 Diperbarui: 12 September 2024   15:37 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Hudson & Rex (Sumber: imdb.com)

Kapolres Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), AKBP Faisol, menuturkan, pihaknya menemukan barang milik korban berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). "(Barang) yang ditemukan di sekitar TKP milik korban, berupa payung, sandal jepit, hijab, dan nampan dagangannya," ujarnya. (kompas.com, 10/9/2024).

Korban dilaporkan hilang pada Jumat (6/9/2024) dan jasadnya ditemukan tanpa busana dikubur pada Minggu (8/9/2024).

Kalau ada, terutama perempuan, yang masih ngotot menyalahkan cara berpakai perempuan korban kejahatan seksual, maka fakta di atas menampik cara berpikir yang tidak sehat itu. Buktinya, korban seorang gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, berinisial NKS, 18 tahun, yang ditemukan meninggal terkubur, Minggu (8/9/2024), memakai hijab.

Yang paling penting, sebenarnya adalah dari barang-barang korban dan pembungkus mayatnya bisa dilacak dengan memanfaatkan anjing pelacak (K-9).

Apakah polisi, dalam hal ini Polres Padang Pariaman atau Polda Sumbar memakai K-9 dalam pengungkapan kasus tersebut?

Barang-barang milik korban tentu saja bersentuhan dengan pelaku sehingga bisa diendus oleh K-9.

Di beberapa negara K-9 dipakai untuk membantu penyidikan kasus-kasus kriminal, mengendus Narkoba di Bandara dan pelabuhan, mengendus barang-barang selundupan serta uang dolar palsu dan lain-lain

Ada film serial TV "Hudson & Rex" yang memanfaatkan K-9, dalam hal ini anjing gembala Jerman (German shepherd) yang lebih dikenal sebagai anjing herder.

Detektif Hudson dibantu oleh Rex untuk melacak benda-benda yang bisa jadi alat bukti terkait kejahatan dan mencari pelaku melalui penciuman Rex.

Istilah K9 atau K-9 bukan merupkan singkatan atau kode, tapi berdasarkan kata dari Bahasa Inggris dan kata Bahasa Perancis yaitu: CANINE (dog), sedangkan CA = K, sementara NINE = 9.

Diperkirakan anjing sudah dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk pelacakan, sejak abad pertengahan. Tapi, yang tercatat baru sejak tahun 1942 ketika Komandan Perang AS, Robert P. Patterson, memanfaatkan anjing melalui Korps K-9 untuk tujuan militer. Pada tahun 1959 Angkatan Darat AS mendaftarkan K-9 sebagai symbol di Kantor Merek Dagang AS.

Di Mataram, NTB, misalnya, 23/5-2022, seorang laki-laki dipanah di lengan kirinya. Kalau saja K-9 diikutkan tentu bisa mengendus bau di anak panah untuk mencari yang memanah.

Hal yang sama terjadi pada kasus penculikan tiga anak-anak di Kabupaten Langkat, Sumut, pada tahun 2020. Kalau saja K-9 dipakai tentulah bisa dilacak arah ketiga anak-anak itu dibawa atau pergi.

Sudah saatnya BNPB dan SAR serta polisi memanfaatkan K-9 untuk menemukan korban pada bencana alam, serta korban dan pelaku pada kasus-kasus kriminalitas.

Anjing mempunya 300 juta reseptor penciuman di hidung, sedangkan manusia hanya sekitar 6 juta. Otak anjing mampu menganalisis bau sekitar 40 kali lebih besar dari manusia. Selain itu anjing mempunyai neofilia yaitu ketertarikan pada bau baru. Daya cium anjing dalam kondisi cuaca yang baik bisa mencapai 20 kilometer.

Sedangan dari aspek kemampuan mendengar suara, manusia hanya bisa mendengar suara dengan frekuensi 20 Hz, sedangkan anjing mampu mendengar suara pada rentang 70 - 100 kHz (dari berbagai sumber). <>

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun