Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyebutan Kelompok Tertentu dan Kontak Seksual pada Kasus Cacar Monyet Dorong Stigmatisasi dan Diskriminasi

8 September 2024   11:16 Diperbarui: 8 September 2024   11:22 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan Menkes Budi kian masif mendorong stigma dan diskriminasi: "Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut kasus cacar monyet atau Mpox mirip dengan HIV/AIDS. Sebab, penularan terjadi karena kontak fisik secara langsung." Ini lead di berita "Menkes Ungkap Kasus Mpox Mirip HIV/AIDS, Nular Lewat Kontak Fisik" (news.detik.com, 27/8/2024).

Padahal, penularan Mpox ketika terjadi hubungan seksual karena pergesekan kulit dengan lesi pada pengidap cacar monyet dengan kulit pasangannya. Mpox bukan penyakit infeksi menular seksual (PIMS).

Baca juga: Gejala Cacar Monyet Tidak Otomatis Terkait Langsung dengan Infeksi Virus Cacar Monyet (Kompasiana, 4/9/2024)

Tampaknya, Indonesia tidak siap menghadapi epidemi dan pandemi dengan pijakan fakta medis karena fakta menunjukkan setiap ada epidemi dan pandemi selalu dibawa ke ranah norma, moral dan agama yang menyuburkan mitos dan bermuara pada stigmatisasi dan diskriminasi.

stigmatisasi dan diskriminasi sendiri merupakan perbutan yang melawan hukum dan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia (HAM). <>

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun