Selain itu percuma saja tes HIV terhadap PSK karena jika ada PSK yang mengidap HIV/AIDS, maka laki-laki yang melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan PSK tersebut berisiko tertular HIV. Mereka itu lolos dari tes HIV karena tidak ada mekanisme yang bisa menjangkau laki-laki agar tes HIV. Itu artinya mereka jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.
Di saat Dinkes Blora, Jateng, sosialiasi ke siswa-siswi di masyarakat penyebaran HIV/AIDS dilakukan oleh laki-laki dewasa secara masif.
Suami-suami pengidap HIV/AIDS jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS karena mereka tidak diwajibkan tes HIV ketika istrinya hamil. Program yang ada di beberapa daerah adalah mewajibkan perempuan hamil tes HIV, sedangkan suaminya tidak diwajibkan tes HIV.
Maka, suami-suami itupun jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.
Kalau suami dari perempuan hamil yang terdeteksi HIV-positif menjalani tes HIV, maka mereka akan menjalani konseling agar tidak menularkan HIV/AIDS ke orang lain. Tapi, ini tidak pernah dilakukan.
Disebutkan: Pihaknya berharap agar remaja-remaja di Kabupaten Blora untuk selalu menjaga diri dan meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi penularan HIV/AIDS.
Baca juga: Kasus HIV/AIDS pada Remaja Akibat Materi KIE HIV/AIDS yang Hanya Mitos
Pertanyaan yang sangat mendasar adalah: Apakah materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang HIV/AIDS disampaikan kepada siswa dan siswi secara benar berpijak pada fakta medis?
Yang dikhawatirkan KIE yang disampaikan dibalut dengan norma, moral dan agama sehingga yang ditangkap siswa dan siswi hanya mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS, sedangkan fakta medisnya hilang.
Maka, wajar saja kalau kemudian ada remaja yang tertular HIV/AIDS karena mereka tidak mengetahui cara-cara penularan dan pencegahan yang realistis. []
* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3)Â AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022.