Beberapa berita tentang HIV/AIDS di Kota Banda Aceh tidak menukik ke akar persoalan karena semua bicara di ranah moral di awang-awang. Misalnya, mendesak Pemko Banda Aceh untuk mencari solusi pencegahan penularan HIV/AIDS. Ini jelas tidak memahami cara-cara penularan HIV/AIDS secara medis karena secara empiris hanya orang per orang yang bisa mencegah penularan HIV/AIDS atau memutus rantai penyebaran HIV/AIDS.
Baca juga: Hanya Orang per Orang yang Bisa Memutus Mata Rantai Penularan HIV/AIDS Melalui Hubungan Seksual
Risiko tertular HIV/AIDS melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah terjadi melalui perilaku seksual berisiko yang terjadi di ranah privasi yang mustahil diintervensi atau dijangkau pemerintah pusat dan daerah (provinsi, kabupaten dan kota).
Perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS, yaitu:
(1). Laki-laki dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral), di dalam nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom di Kota Banda Aceh atau di luar Kota Banda Aceh,
(2). Perempuan dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral), di dalam nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom di Kota Banda Aceh atau di luar Kota Banda Aceh,
(3). Laki-laki dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral), di luar nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom di Kota Banda Aceh atau di luar Kota Banda Aceh,
(4). Perempuan dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral), di luar nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom di Kota Banda Aceh atau di luar Kota Banda Aceh,
(5). Laki-laki dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral) dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, dalam hal ini pekerja seks komersial (PSK) langsung dan PSK tidak langsung, cewek prostitusi online, yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom di Kota Banda Aceh atau di luar Kota Banda Aceh,
(6). Laki-laki dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks anal dan seks oral) dengan waria yang tidak diketahui status HIV-nya di Kota Banda Aceh atau di luar Kota Banda Aceh.
Sebuah studi di Kota Surabaya tahun 1990-an menunjukkan pelanggan waria kebanyak laki-laki beristri. Mereka jadi 'perempuan' ketika seks denga waria (ditempong), sedangkan waria jadi 'laki-laki' (menempong),