Maka, beberapa judul berita di bawah ini menunjukkan pemahaman yang sangat rendah terkait dengan risiko tertular HIV/AIDS melalui hubungan seksual.
- Wabup Bagus Santoso Minta Sinergi Dosen dan Guru BK Tanggulangi HIV/AIDS (diskominfotik.bengkaliskab.go.id, 21/11/2023)
- Kasus HIV/AIDS Meningkat, Masyarakat Diimbau Jaga Perilaku Sehat (pekalongankota.go.id, 7/3/2024)
- Wawali Denpasar serukan gerakan bersama setop penyebaran HIV-AIDS (antaranews.com, 18/5/2024)
- Sosialisasi HIV-AIDS, Pj. Bupati: Penanggulangan Butuh Kerjasama Semua Elemen (humas.cilacapkab.go.id, 1/6/2024 )
Yang bisa dilakukan pemerintah hanyalah sebatas menurunkan (jumlah) insiden infeksi HIV baru, terutama pada laki-laki dewasa, melalui hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi pelacuran.
Langkah yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan memaksa laki-laki memakai kondom setiap kali melakukan hubungan seksual dengan PSK. Program ini menunjukkan hasil yang baik di Thailand yaitu jumlah kasus HIV/AIDS yang terdeteksi pada laki-laki calon taruna militer terus turun.
Yang perlu diingat program tesebut, di Thailand disebut 'wajib kondom 100 persen,' hanya bisa dijalankan jika praktek PSK dilokalisir.
Maka, program itu tidak bisa dijalankan di Indonesia karena sejak reformasi 1988 dengan pijakan moral semua tempat pelacuran, dalam hal ini lokalisasi pelacuran, ditutup di seluruh Indonesia.
Akibatnya, praktek pelacuran terjadi di sembarang tempat dan sembarang waktu yang belakangan dipicu oleh prostitusi online.
Dengan kondisi penanggulangan HIV/AIDS yang tidak konkret di Indonesia, maka bisa jadi akan terjadi 'ledakan AIDS' yang membawa negeri ini sebagai 'afrika kedua.' ||
* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H