Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kapan Penularan HIV/AIDS Bisa Terjadi pada Seks Bebas?

2 Mei 2024   14:25 Diperbarui: 2 Mei 2024   14:30 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  (Sumber: subpng.com)

Selama ini salah satu mitos (anggapan yang salah) yang berkembang luas sampai sekarang adalah menyebutkan 'seks bebas' sebagai penyebab penularan HIV/AIDS.

Dalam banyak berita di media massa dan media online yang justru bersumber dari instansi dan institusi yang bergelut dengan HIV/AIDS selalu mengumbar 'seks bebas' yang dikaitkan dengan HIV/AIDS.

Tapi, sebelum berbicara lebih jauh perlu juga dipertegas apa yang dimaksud 'seks bebas' secara umum. Soalnya, 'seks bebas' adalah terjemahan bebas dari 'free sex' yang justru tidak ditemukan dalam kamus-kamus Bahasa Inggris.

Yang ada adalah 'free love' (The Advanced Learner's Dictionary of Current English, A.S. Hornby, E.V. Gatenby, H. Wakefield, Second Edition, Oxford University Press, London, 1963. Disebutkan free love = sexual relations without marriage yaitu hubungan seksual tanpa nikah (halaman 397).

Celakanya, 'seks bebas' di Indonesia justru digiring ke hubungan seksual dengan pekerja seks di lokalisasi pelacuran. Maka, tidak mengherankan kalau kemdian ada yang menganggap bahwa hubungan seksual di luar nikah bukan dengan pekerja seks dan dilakukan di luar lokasasi pelacuran bukan 'seks bebas' sehingga mereka merasa aman dari risiko tertular HIV/AIDS.

Kondisinya kian runyam karena sejak reformasi (1998) ada gerakan moral yang menutup tempat-tempat yang menyediakan pekerja seks, termasuk lokalisasi dan resosialiasi (Lokres), sebagai tempat untuk membina pekerja seks agar meninggalkan pelacuran.

Maka, yang terjadi kemudian adalah pelacuran pindah dari Lokres dan jalanan ke media sosial yang dikenal sebagai prostitusi online yang sama sekali tidak bisa diintervensi untuk menerapkan seks aman.

'Seks bebas' dan hubungan seksual di luar nikah tidak selamanya berisiko sebagai media penularan HIV/AIDS.

Baca juga: Sebut Tertular HIV/AIDS akibat Seks Bebas adalah Hoaks

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual ('seks bebas' dan hubungan seksual di luar nikah), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom selama hubungan seksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun