Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Fenomena Berita Hiperrealitas dan Orgasm Journalistic di Pemilu Serentak 2024

16 Februari 2024   16:12 Diperbarui: 17 Februari 2024   09:50 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: nasional.kompas.com)

Baca juga: Jokowi Versus Orgasm Journalistic

Maka, dengan tingkat literasi tertentu, terutama masyarakat dengan frame of reference dan field of experience, seperti kalangan Gen Z dan milenial,   yang mumpuni bisa 'membaca' berita atau artikel yang ditulis dengan pijakan 'orgasm journalistic' sehingga tidak mempengaruhi mereka, dalam hal ini memutuskan pilihan untuk partai politik (Parpol) dan pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres/Cawapres).

Terkait dengan peroleh suara Paslon Nomor Urut 2 (Prabowo Subianto/Gibran Rakabuming Raka) yang muncul di quick count yang menghebohkan pada dasarnya bukan hal yang istimewa karena suara itu datang dari pendukung Jokowi ketika di Pilpres 2014 dan 2019.

Jokowi yang didukung oleh Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden), organisasi relawan pertama yang mendukung calon presiden di Indonesia, dalam hal ini Jokowi, mempunyai anggota aktif sebanyak 1,4 juta di media sosial (Facebook) sebelum dibajak bedebah.

Nah, jika tiap satu relawan mengajak 5-10 untuk memilih Jokowi tentulah ada 7-14 juta pemilih yang mencoblos Jokowi, terutama di Pilpres 2019.

Jika dilihat perbandingan suara yang diperoleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di dua Pilres (2004 dan 2009) dengan dua Pilpres dengan Capres Jokowi (2014 dan 2019) tampak jelas perbedaannya.

  • Pilpres 2004 - 44.990.704
  • Pilpres 2009 - 32.548.105
  • Pilpres 2014 - 70.997.833
  • Pilpres 2019 -- 85.607.362

Jika dilihat dua Pilpres dengan Jokowi sebagai Capres (2014 dan 2019), maka ada pertambahan suara yang sangat besar yaitu berkisar 30-40 juta.

Pemilih Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 itulah kemudian yang migrasi ke Paslon Nomor Urut 2 di Pilpres 2024, maka amat masuk akal angka yang melambungkan pasangan itu sebagai pemenang Pilpres 2024 satu putaran versi quick count. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun