Catatan: Dengan segala hormat dan kerendahan hati, pengalaman ini saya tulis sebagai gambaran bagi yang pernah mengalami sendiri atau keluarga agar bisa dapat bantuan. Simpanlah ejekan, hinaan dan cacian. Jika merasa tidak akan pernah kena santet, silakan bersyukur sehingga tidak perlu menghina. Sudah beberapa yang mengontak saya minta bantuan setelah membaca pengalaman saya di Kompasiana. Penulis.
"Ini dikirim ke badan Bapak agar kena (ami-amit-pen.) strok." Inilah yang dikatakan Bu Haji di Pandeglang, Banten, ketika melihat bisul-bisul kecil di sekujur badan saya, seperti di punggung, pinggang, kepala dan tangan.
Benda-benda kiriman itu menyasar urat nadi sehingga menyumbat peredaran darah. Di jempol tangan kanan saya ada bisul kecil persis di sebelah urat nadi. Jari-jari di kedua tangan membengkak. Gatal dan kapalan. Agaknya, yang membayar dukun tahu persis cara saya bekerja yaitu memakai kedua tangan untuk mengetik.
Memang, sejak beberapa tahun yang lalu di badan saya selalu muncul bisul-bisul kecil. Semula Bu Haji sambil bercanda hanya mengatakan kalau bisul-bisul kecil itu agar saya jelek.
Memang, belakangan bisul muncul di jidat dan di alis mata. "Astaga, mata jadi sasaran, Pak," ujar Bu Haji ketika menarik benda-benda kiriman dari badan saya.
Bahkan, bisul muncul di ujung hidung. Rasanya panas dan gatal. Muncul juga bisul di atasnya. Tapi, ketika ke Bu Haji tidak ada bendanya hanya bisul saja. Rupanya, benda itu jalan dengan meninggalkan bisul.
Belakangan (pertengahan November 2023), Bu Haji mengatakan yang sebenarnya ketika bisul kian masif di badan saya. Bu Haji memang memilih cara yang tepat memberitahu agar tidak panik sehingga membuat situasi jadi semakin tidak terkendali. Misalnya, muncul emosi berlebihan yang mendorong perilaku yang bisa merugikan diri sendiri.
Soalnya, seperti sering dikatakan Bu Haji yang mengirim santet berharap agar saya 'jatuh' sehingga tujuan mereka tercapai. Yang diharapkan orang-orang yang membayar dukun santet yakni yang disantet menderita dengan berbagai kondisi yang secara fisik terkait dengan penyakit (medis).
Tapi, penyakit-penyakit itu sebenarnya merupakan simptom (dalam gejala penyakit) yang terjadi karena benda-benda yang masuk ke badan. Benda-benda itu, baik mati atau hidup, mengandung racun yang akan bercampur dengan darah.
Bisul-bisul di badan saya rupanya simtom dari gabah dan kutu atau kumbang beras (Sitophilus oryzae L) yang dikirim secara berulang. Padahal, mengirim santet biaya tidak murah, bisa mencapai jutaan rupiah sekali kirim, tergantung dari jarak dan benda yang akan dikirim untuk mencelakai korban.