Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Serial Mitos AIDS #5 LGBT Bukan Penyebab Penularan HIV/AIDS

5 November 2023   09:10 Diperbarui: 5 November 2023   09:16 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: hiv.gov)

Ternyata biarpun informasi yang akurat tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang benar sudah banjir, baik melalui media massa, media online dan Internet tapi tetap saja pemahaman setengah orang keliru yang pada gilirannya membuat banyak orang terjerumus ke perilaku seksual dan nonseksual yang berisiko tinggi tertular dan menularkan HIV/AIDS.

Salah satu di antara sekian banyak kekeliruan yang berujung mitos (anggapan yang salah) tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS melalui perilaku seksual yaitu mengaitkan LGBT dengan penularan HIV/AIDS.

Sejatinya, LGBT [lesbian (perempuan), gay (laki-laki), biseksual (laki-laki dan perempuan)] adalah orientasi seksual (homoseksual) yaitu pola ketertarikan secara seksual yang ada di alam pikiran. Sedangkan transgender adalah identitas gender.

Baca juga: LGBT Sebagai Orientasi Seksual Ada di Alam Pikiran

Hanya transgender yang kasat mata, sementara lesbian, gay dan biseksual tidak bisa dikenali secara fisik atau tidak kasat mata.

Maka, yang jadi persoalan kalau dikaitkan dengan penularan HIV/AIDS bukan lesbian, gay dan biseksual sebagai orientasi seksual, tapi perilaku seksual mereka.

Tapi, perlu diingat perlaku seksual gay dan biseksual berisiko tertular HIV/AIDS jika salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan yang menganal (gay dan biseksual) serta laki-laki tidak memakai kondom ketika terjadi hubungan seksual (biseksual).

Baca juga: Penularan IMS dan HIV/AIDS Bukan Karena Perilaku LGBT atau LSL

Yang perlu diingat tidak sedikit kalangan heteroseksual, bahkan pasangan suami istri yang sah menurut agama dan hukum, yang juga melakukan perilaku seksual gay dan biseksual yaitu seks oral (Cunnilingus- mulut ke vagina atau Fellatio- mulut ke penis), seks anal dan posisi '69' dalam kehidupan berumah tangga.

Sedangkan lesbian bukan faktor risiko penularan HIV/AIDS karena tidak terjadi seks penetrasi pada kegiatan seksual lesbian. Sampai detik ini belum ada laporan kasus penularan HIV/AIDS karena hubungan seksual pada lesbian.

Baca juga: Kaitkan Lesbian Langsung dengan Penyebaran HIV/AIDS Adalah Hoaks

Judul artikel dan berita ini menunjukkan pemahaman yang tidak berubah dari tahun ke tahun yang pada akhirnya merupakan artikel atau berita dengan kualifikasi misleading (menyesatkan):

  • Perilaku LGBT pemicu HIV/AIDS tertinggi di Sumbar (antaranews.com, 23/4-2018)
  • Melonjak, Penularan HIV/AIDS pada LGBT di Indonesia (news.republika.co.id, 28/12-2022)
  • Kasus HIV/AIDS di Riau Tinggi, Gubernur Syamsuar Minta LGBT Bertobat (detik.com, 30/12-2022)
  • LGBT Salah Satu Penyebab Kasus HIV/AIDS Tinggi, Gubri: Jangan Sampai Datang Laknat Allah! (cakaplah.com, 5/12-2022)
  • Kasus HIV/AIDS di Jabar Tinggi, Sebab Utamanya LGBT (suaraislam.id, 30/12-2022)
  • Gubri Syamsuar Kembali Ingatkan Bahaya LGBT (riaupos.jawapos.com, 17/12-2022)
  • Pelaku Gay Dominasi Penyebab HIV di Kota Bogor (rejabar.republika.co.id, 23/2-2023)
  • Jadi Penyebab HIV/AIDS Bertambah, Pj Wako Pekanbaru Komit Berantas LGBT (halloriau.com, 4/6-2023)
  • Cegah LGBT dan Penularan HIV/AIDS, Wagub Riau Gandeng MUI (infopublik.id, 23/6-2023)
  • Wow! Kaum LGBT Penyebab Tingginya Penderita HIV AIDS di Tangsel (detakbanten.com, 2/8-2023)
  • Perilaku LGBT Marak Jadi Pemicu Kasus HIV AIDS Tinggi (radarlombok.co.id, 10/72023)
  • Marak Penyimpangan Seksual LGBT di Garut, Wakil Bupati: HIV AIDS Kurang Lebih Capai 1000 Orang (hariangarutnews.com, 16/1-2023)
  • Imbas Meningkatnya Pengidap LGBT, Angka HIV AIDS di Jakarta Mengalami Kenaikan (depokraya.pikiran-rakyat.com, 26/7-2023)
  • 4 Penyakit Kelamin akibat LGBT, Tidak Hanya HIV/AIDS (lifestyle.sindonews.com, 1/6-2023

Salah satu faktor yang membuat penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia keteteran adalah karena materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang HIV/AIDS selalu dibalut dan dibumbui dengan moral sehingga yang muncul hanya mitos, sedangkan fakta medis tentang HIV/AIDS jadi hilang.

Contohnya, artikel dan berita yang misleading karena tidak menyampaikan informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.

Banyak orang yang merasa bukan LGBT melakukan perilaku seksual LGBT dengan pijakan tidak akan tertular. Soalnya, artikel dan berita sebut penyebab penularan HIV/AIDS adalah kalangan LGBT.

Baca juga: Penyumbang Kasus HIV/AIDS Bukan LGBT tapi Heteroseksual

Padahal, secara faktual penyumbang kasus HIV/AIDS di Indonesia sejak tahun 1987 -- Maret 2023 justru kalangan heteroseksual. Data yang dilansir hivaids-pimsindonesia.or.id (Kemenkes) per Maret 2023:

Persentase kasus HIV-positif yang terdeteksi berdasarkan faktor risiko (transmisi), yaitu:

  • Heteroseksual: 28,7
  • Homoseksual: 19,5
  • Jarum suntik: 3,5

Persentase kasus AIDS berdasarkan faktor risiko (transmisi) melalui hubungan seksual, yaitu:

  • Heteroseksual: 66,5
  • Homoseksual: 10,4
  • Jarum suntik: 7

Celakanya, banyak kalangan yang memakai baju moral mengabaikan fakta ini dan lebih mengedepankan mitos yang justru menyesatkan. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun