Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Akhirnya Skor Imbang: Golkar 1 vs 1 PDI-P

27 Oktober 2023   14:42 Diperbarui: 30 Oktober 2023   13:32 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Pilpres 2014 kader Golkar Jusuf Kalla dipasangkan PDIP dengan Jokowi, kini Golkar menyandingkan Gibran dengan Prabowo

Ibarat main bola kedudukan antara Partai Golkar (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di penghujung laga jadi imbang 1-1.

Pada pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2014 menggaet Jusuf Kalla sebagai pendamping calon presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden (Cawapres).

Ketika itu Jusuf Kalla merupakan anggota Golkar. Padahal, Golkar sendiri ketika itu mengusung Prabowo Subianto/Hatta Radjasa bersama Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Tapi, ketika itu tidak ada ribut-ribut seperti sekarang ketika petugas PDI-P, Gibran Rakabuming Raka, yang juga Wali Kota Solo, digaet Golkar sebagai pendamping Prabowo sebagai Cawapres pada Pilpres 2024.

Komentar berseliweran di media massa (surat kabar, majalah radio dan TV), media online serta media sosial (Medsos) terkait dengan keanggotaan Gibran.

Selain itu dikaitkan pula dengan ayahnya, Presiden Jokowi, padahal secara objektif tidak ada sangkut-pautnya secara langsung karena pemilihan Gibran sebagai Cawapres bukan 'atas petunjuk Jokowi' dan bukan pula 'cawe-cawe' Istana.

Tidak kurang dari Ketua DPC PDI-P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, meminta agar Gibran Rakabuming Raka mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDI-P. Laporan di kompas.com (27/10-2023) menyebutkan Gibran akan segera menemui Hadi untuk mengembalikan KTA PDIP.

Reaksi PDI-P ketika Gibran digaet Golkar bertolak belakang dengan kondisi ketika Jusuf Kalla digaet PDIP jadi Cawapres Jokowi.

Bahkan, ada suara dengan nada sumbarang yang menyebut Gibran berkhianat. Lalu, bagaimana dengan Jusuf Kalla ketika dipasangkan PDI-P dengan Jokowi di Pilpres 2014?

Semula ketika isu tentang Gibran santer akan digaet Prabowo pernyataan yang beredar memberikan gambaran positif dengan mengatakan keberhasilan PDI-P mencetak petugas partai, eh, kader, ding.

Tapi, kalau memang Gibran sebagai kader hasil gemblengan PDI-P, lalu, mengapa bukan Gibran yang jadi pendamping Ganjar Pranowo sebagai Cawapres?

Maka, kalau diibaratkan seperti main bola, maka persaingan antara Golkar dan PDI-P sekarang skornya jadi imbang 1-1. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun