Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemilih Jokowi Akan Memilih Pasangan dengan Kriteria Sosok The Next Jokowi di Pilpres 2014

22 Oktober 2023   10:59 Diperbarui: 26 Oktober 2023   06:56 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: facebook.com/RI1untukindonesia)

Di Pilpres 2009 Megawati sebagai Ketua Umum PDIP maju sebagai Capres berpasangan dengan Cawapres Prabowo Subianto menghadapi pasangan Capres Bambang Yudhoyono (petahana)/Cawapres Boediono serta pasangan Jusuf Kalla/Wiranto. Lagi-lagi Megawati kalah (Lihat tabel).

TABEL: Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2004, 2009, 2014 dan 2019 (Dok/Syaiful W Harahap)
TABEL: Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2004, 2009, 2014 dan 2019 (Dok/Syaiful W Harahap)

Hal itu tentu saja bertolak belakang dengan Pilpres 2014 dan 2019 ketika PDIP mengusung Jokowi yang menghasilkan kemenangan bagi Jokowi dan pasanganya, yaitu di Pilpres 2014 dengan Jusuf Kalla, sedangkan di Pilpres 2019 dengan Ma'ruf Amin.

Kini, Jokowi belum secara eksplisit menunjukkan arah dukungannya. Tapi, putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang juga Wali Kota Solo, Jateng, sudah diusung Parta Golkar jadi Cawapres bagi Prabowo Subianto di Koalisi Indonesia Maju yang dikung empat partai politik (Parpol) parlemen (Gerindran, Golkar, Demokrat dan PAN) serta empat Parpol nonparlemen (PBB, PSI, Partai Gelora Indonesia dan Partai Garuda).

Celakanya, muncul polemik dengan pijakan yang tidak objektif terkait dengan politik dinasti yang lagi-lagi dikaitkan ke Jokowi. Padahal, jika taat asas sejatinya tidak ada politik dinasti di Indonesia.

Baca juga: Tidak Ada Politik Dinasti di Indonesia 

Maka, relawan, simpatisan dan pendukung Jokowi dengan militansi yang tinggipun mulai menimbang-nimbang apakah Gibran merupakan sosok 'The Next Jokowi'?

Baca juga: Gibran Jadi Cawapres Prabowo Bukan Politik Dinasti

Yang perlu diingat sosok 'The Next Jokowi' tidak terkait dengan embel-embel trah. Tiga anak Jokowi sama sekali tidak memakai nama yang menunjukkan trah mereka. Berbeda dengan sebagian tokoh yang tidak melepaskan diri dari identitas trah.

Relawan, simpatisan dan pendukung Jokowi menimbang-nimbang pasangan Capres/Cawapres yang sudah mendaftar ke KPU sembari menunggu arah dukungan Jokowi secara eksplisit. Bisa juga secara implisit karena Jokowi tidak ingin difitnah dengan jargon penzaliman 'cawe-cawe.'

Pendukung Jokowi akan membandingkan capaian Jokowi pada masa jabatan 2014-2019 dan 2019-2024 dengan pasangan Capres/Cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024.

Apakah ada di antara dua pasangan yang sudah mendaftar ke KPU merupakan sosok 'The Next Jokowi'? *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun