Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) wisata adalah:
(a) bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan sebagainya); bertamasya
(b) piknik, dan
(c) aktivitas untuk bersenang-senang, memperluas pengetahuan, dan sebagainya, dilakukan dgn bepergian ke tempat tertentu, biasanya dengan bersama-sama; pariwisata
Di poin (c) wisata disebut memperluas pengetahuan. Tapi, celakanya tidak sedikit orang yang menjadi wisatawan tapi di tataran cara-cara yang tradisional atau primitif sehingga tidak menambah pengetahuan dan wawasan.
Jika Anda naik KRL dari Stasiun Tanah Abang (Jakarta Pusat) ke Rangkasbitung (Banten) di akhir pekan atau hari-hari libur banyak penumpang dengan memakai kaos seragam, sebagian membawa tongkat.
"Mau ke mana?"
Mereka akan serentak menjawab "Baduy"!
Memang cara termudah dan terdekat ke Baduy, masyarakat adat di Kabupaten Lebak, Banten, adalah dari Rangkasbitung. Ada yang menawarkan jasa berupa angkutan antar-jemput dan pemandu ke Baduy.
Tapi, sejauh ini apakah ada manfaat yang didapat oleh masyarakat adat (Baduy) dari kedatangan wisatawan?