Maka, yang diperlukan kalangan 'usia produktif' agar terhidar dari risiko tertular HIV/AIDS adalah informasi yang akurat tentang cara menyalurkan libido dengan aman.
Kalau saja orang-orang tua di negeri ini mau berbagi pelangaman tentang cara mereka menjaga diri yang membuat mereka tidak pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah sebelum dan selama menikah tentu saja akan sangat bermanfaat bagi kalangan 'usia produktif.'
Dalam artikel disebutkan: Upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan penularan virus HIV adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan, tidak memakai jarum suntik bergantian, menggunakan alat kontrasepsi atau kondom ketika melakukan kegiatan seksual, dan melakukan tes HIV secara berkala.
Ada yang perlu diluruskan dalam pernyataan di atas, yaitu:
(a) 'berganti-ganti pasangan' bukan penyebab penularan HIV/AIDS, tapi perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS jika laki-laki tidak memakai kondom karena bisa saja salah satu dari pasangan tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan,
(b) 'tidak memakai jarum suntik bergantian' terutama pada penyalahgunaan Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya),
(c) tidak semua alat kontrasepsi bisa dipakai untuk mencegah penularan HIV/AIDS, seperti pil, suntikan dan IUD, yang bisa hanya kondom, maka sebaiknya tidak menyebut alat kontrasepsi tapi sebut saja kondom,
(d) tidak semua kegiatan seksual berisiko terjadi penularan HIV/AIDS, maka kondom dipakai oleh laki-laki pada hubungan seksual berisiko, yaitu: hubungan seksual di dalam dan di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti serta dengan perempuan yang sering ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK) yang sekarang ada di media sosial sebagai prostitusi online, dan
(e) tes HIV ada di hilir yaitu setelah seseorang tertular HIV/AIDS sehingga bukan pencegahan tapi mencari pengobatan (lihat matriks).
Tentang tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri yang disebut-sebut terkait dengan HIV/AIDS harus ada keterangan bahwa hal itu terkait dengan infeksi HIV/AIDS jika yang mengalaminya pernah atau sering melakukan hubungan seksual dan nonseksual berisiko tertular HIV/AIDS.