Ini penting karena pengalaman menunjukkan tidak sedikit kaum muda yang acuh tak acuh atau EGP (eman gue pikirin) atau masa bodoh ketika di depannya ada penumpang prioritas. Ada yang memicingkan mata ada pula yang sibuk dengan ponsel.
Secara teknis jarak antara lantai LRT dan peron rapat sehingga kecil kemungkinan terperosok. Ini berbeda dengan KRL dan Bus TransJakarta yang kadang jarak antara lantai dengan peron bisa satu langkah. Ini sangat berbahaya apalagi perilaku setengah orang yang selalu merasa dirinya lebih penting sehingga berdesak-desakan. Padahal, semua penumpang sama saja kepentingannya: mau cepat tapi aman!
Trayek LRT Jabodebek, yaitu:
Rute Lin Cibubur (Dukuh Atas-Harjamukti), tapi tidak ada Stasiun Cibubur:
- Dukuh Atas
- Setiabudi
- Rasuna Said
- Kuningan
- Pancoran
- Cikoko
- Ciliwung
- Cawang
- Taman Mini
- Kampung Rambutan
- Ciracas
- Harjamukti
Rute Lin Bekasi (Dukuh Atas -- Jati Mulya), yaitu:
- Dukuh Atas
- Setiabudi
- Rasuna Said
- Kuningan
- Pancoran
- Cikoko
- Ciliwung
- Cawang
- Halim
- Jatibening Baru
- Cikunir I
- Cikunir II
- Bekasi Barat
- Jatimulya
Tampaknya, di akhir pekan dan hari libur trayek yang melewati Taman Mini jadi pilihan warga karena angkutan umum, seperti bus dan Angkot, didera kemacetan yang luar biasa menuju dan pulang dari Taman Mini.
Dari arah Bekasi turun di Cawang lanjut dengan lin Cibubur. Bagi warga yang belum dilalui LRT bisa dengan bus TransJakarta ke stasiun LRT atau dengan KRL untuk mencapai LRT.
Memang, negeri ini terlambat membangun angkutan umum massal yaitu KRL, MRT dan LRT.
Baca juga: MRT dan LRT, Keberanian Politik Jokowi Bangun Transportasi Beradab
Sedangkan bus TransJakarta hanya kategori angkutan umum karena terhalang perjalanannya baik karena kemacetan dan lampu lalu lintas.