Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

LRT Jabodebek Sarana Transportasi Pilihan Baru bagi Penglaju dan Warga yang Ogah Stres di Jalan Raya

27 Agustus 2023   21:42 Diperbarui: 27 Agustus 2023   21:49 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga: Naik Commuter Line Perjalanan Jadi Lebih Cepat karena Bebas Macet dengan Aman dan Nyaman

Hanya saja ongkosnya bagi banyak orang 'terlalu mahal' jika dibandingkan dengan KRL. Ongkos KRL paling mahal Rp 11.000, sementara ongkos LRT bisa Rp 20.000-an tergantung jarak. Kilometer pertama Rp 5.000 selanjutnya bertambah Rp 700 untuk tiap kilometer berikutnya. Ada kabar untuk satu bulan pertama tarif LRT flat Rp 5.000 untuk satu perjalanan.

Keluar masuk peron cukup dengan tap in dan tap out uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank yang mempunyai kerja sama atau bisa juga pakai Kartu Multi Trip (KMT) PT KAI.

Maka, pengelola LRT ini perlu juga memikirkan kartu langganan khusus bagi ASN dan karyawan swasta karena mereka pelanggan tetap dengan tariff khusus yang dibayarkan untuk sebulan. Selian itu juga perlu dipikirkan CSR (corporate social responsibility) untuk warga lanjut usia (Lansia) berupa kartu langganan gratis, seperti yang diberikan TransJakarta.

"Stasiun berikutnya Cawang." Ini informasi dari sistem pengeras suara di setiap gerbong. Tapi, dalam informasi ini tidak ada kepastian apakah LRT akan berhenti di Stasiun Cawang. Maka, yang akurat adalah: "Pemberhentian berikutnya Stasiun Cawang." Ini jelas faktual dan akurat.

Di setiap tempat duduk di pojok gerbong-gerbong KRL dan LRT Kelapa Gading ada papan informasi tentang prioritas yang duduk di tempat duduk itu yaitu: Lansia, ibu hamil, ibu dengan bayi dan disabilitas. Sedangkan di LRT Jabodebek tidak ada.

Memang, dalam perjalanan saya dari Stasiun Dukuh Atas sampai Harjamukti pernah sekali terdengar imbauan tentang tempat duduk prioritas. Tapi, tidak dijelaskan tempat duduk yang mana dan siapa yang disebut penumpang prioritas.

Hal lain yang perlu dipikirkan adalah gerbong khusus untuk penumpang wanita. Juga perlu pengawasan yang ketat tapi terukur terhadap penumpang dengan kebiasaan paraphilia melalui pelecegahan seksual, seperti laki-laki yang menggosok-gosokan alat vitalnya ke penumpang wanita atau meraba-raba bagian sensitif wanita.

Tapi, penumpang wanita juga perlu diingatkan bahwa ada laki-laki yang memuaskan hasrat seksual dengan melihat kaki, terutama tumit dan betis, wanita yang disebut sebagai crurophilia. Namun, perlu diingat penumpang wanita pun bisa saja melakukan pelecehan seksual baik terhadap sesama wanita dan kepada penumpang pria.

Karena LRT membawa konsep transportasi modern, maka alangkah arif dan bijaksana kalau penumpang prioritas diberikan semacam cip yang akan mengirim sinyal ke tempat duduk prioritas agar penumpang yang tidak berhak menyadari dirinya menggunakan tempat duduk yang bukan haknya.

Baca juga: Angkutan Massal Bukan Mengatasi Kemacetan Tapi Opsi Bagi Warga yang Enggan Bermacetria

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun