"Dinkes Ambon target 30 ribu warga tes HIV Aids" Ini judul berita di antaranews.com (5/7-2023). Disebutkan: Dinas Kesehatan Ambon menar " getkan 30 ribu warga Ambon dapat menjalani pemeriksaan darah guna deteksi dini penderita HIV/AIDS sepanjang 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, sebut: "Dari pemeriksaan yang dilakukan ditemukan 174 kasus baru positif Januari - Juni 2023, tersebar di PKM Waihaong 30 kasus, klinik Candela 32 kasus."
Perlu diingat bahwa jumlah kasus yang ditemukan yaitu 174 tidak menggambarkan jumlah kasus yang sebenarnya di masyarakt karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es.
Jumlah kasus HIV/AIDS yang terdeteksi (174) digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus HIV/AIDS yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut.
Pernyataan pada judul dan lead berita di atas perlu diluruskan karena secara empiris tidak semua warga harus melakukan deteksi dini terkait dengan penularan HIV/AIDS.
Warga Kota Ambon yang dianjurkan menjalani tes HIV yaitu: laki-laki dan perempuan dewasa yang pernah atau sering melakukan perilaku seksual berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Mereka itu adalah:
(1) Laki-laki dan perempuan dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual di dalam nikah dengan pasangan yang berganti-ganti dengan kondisi suami tidak pakai kondom, karena bisa saja salah satu dari pasangan tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;
(2) Laki-laki dan perempuan dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena bisa saja salah satu dari pasangan tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;