Baca juga: HIV/AIDS di Lebak, Banten, Banyak Terdeteksi pada Keluarga
Penularan dari-ibu-ke-bayi yang dikandung bisa diatasi, tapi karena suami tidak jalani tes HIV, maka akan terus terjadi kasus penularan HIV/AIDS kepada peremuan yang akhirnya terdeteksi ketika mereka hamil.
Tentu akan lain halnya kalau suami yang terlebih dahulu menjalani tes HIV sehingga mereka tidak bisa mengelak dan menuding istrinya selingkuh.
Dalam berita disebut: Warga yang menjalani pemeriksaan ada di populasi kunci selain di wilayah yang ada penderita HIV/AIDS juga di sejumlah tempat yang menjadi potensi penularan kasus baru.
Persoalan HIV/AIDS di masyarakat bukan kasus HIV/AIDS di populasi kunci, antara lain pekerja seks komersial (PSK), tapi laki-laki dewasa lajang dan beristri yang jadi pelanggan populasi kuncik (PSK).
Jika populasi kunci yang terdeteksi HIV-positif, maaf, dilenyapkanpun persoalan HIV/AIDS di masyarakat justru jadi masalah besar karena sudah ada warga yang tertular HIV dari populasi kunci.
Tidak ada kaitan antara tempat dengan penularan HIV/AIDS karena penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bisa terjadi di mana saja di muka bumi ini.
Yang perlu diingat adalah sesungguhnya tes HIV merupakan program penanggulangan di hilir. Terkait dengan epidemi HIV/AIDS yang perlu dilakukan adalah penanggulangan di hulu yaitu menurunkan, sekali lagi hanya bisa menurunkan, insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa melalui perilaku seksual berisiko.
Tanpa program penanggulangan di hulu, maka kasus HIV baru akan terus terjadi di Kota Ambon yang merupakan 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS.' *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H