Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisakah Remaja Kota Bandung Sebarkan Edukasi HIV/AIDS Tanpa Mitos?

27 Oktober 2022   00:07 Diperbarui: 27 Oktober 2022   00:28 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matriks: Sifat Hubungan Seksual dan Kondisi Hubungan Seksual Terkait Risiko Penularan HIV/AIDS. (Foto: Dok/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)

Mustahil!

Thailand bisa menurunkan infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual dengan PSK melalui regulasi yaitu 'program wajib kondom 100 persen.'

Pengelala tempat-tempat pelacuran dan rumah bordil diberikan izin usaha dengan implikasi akan menerima terguran sampai pencabutan izin usaha jika ada PSK yang terdeteksi mengidap IMS, seperti sifilis dan GO.

Masalah yang lebih penting lagi, apakah 100 remaja, mahasiswa dan umum Kota Bandung itu bisa menyampaikan cara yang aman untuk menyalurkan libido (dorongan hasrat seksual yang alamiah)?

Seperti selalu disebut di media dan berbagai kegiatan bahwa kalangan usia produktif banyak yang tertular HIV/AIDS. Ini realistis karena pada rentang usia 19-39 tahun libido tinggi dan sebagian punya uang membeli seks.

Penyaluaran libido tidak bisa disubsitusi dengan kegiatan selain hubungan seksual penetrasi atau 'seks swalayan' (onani bagi laki-laki dan masturbasi bagi perempuan).

Jika kelak 100 remaja, mahasiswa dan umum itu 'menggurui' remaja dengan bahasa-bahasa yang dibalut dengan norma, moral dan agama terkait dengan HIV/AIDS, maka yang terjadi adalah menyuburkan mitos (anggapan yang salah).

Kondisi itu justru menyesatkan kalangan usia produktif dan bikin mereka jatuh ke lembah perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS.

Sudah saatnya negeri ini membuka mata bahwa penyangkalan dan mitos mendorong insiden infeksi HIV baru yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS.' *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun