Di Pangkalpinang Babel disebutkan bahwa penularan HIV/AIDS karena hubungan intim tidak sehat dan bebas, ini merupakan mitos yang menyesatkan
"Penyebab penularan virus HIV.AIDS menurut Penanggung Jawab Poli Khusus HIV Poli Tulip Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah Pangkalpinang, dr Eva Lestari dikarenakan hubungan intim tidak sehat dan bebas." Ini ada dalam berita "Ditemukan Ada 66 Penderita HIV AIDS Baru di Pangkalpinang, 60 Persen Didominasi LSL" di bangka.tribunnews.com (11/10-2022).
Lagi-lagi bahasa moral dipakai yang justru mengaburkan makna yaitu 'penyebab penularan virus HIV/AIDS dikarenakan hubungan intim tidak sehat dan bebas.'
Yang jelas penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom bukan karena sifat hubungan seksual, dalam berita ini disebut 'hubungan intim tidak sehat dan bebas.' (lihat matrik sifat dan kondisi hubungan seksual).
Tidak ada (hubungan) yang bebas karena jika dilakukan dengan pekerja seks komersial (PSK) langsung dan PSK tidak langsung, seperti cewek prostitusi online, mempunyai tarif yang harus dibayar, bahkan ada yang harus dibayar dimuka sebelum eksekusi seks.
Selain itu biar pun 'seks bebas' kalau keduanya HIV-negatif tidak ada risiko penularan HIV/AIDS.
Disebutkan dalam berita: Sepanjang tahun 2022, ini hingga Oktober, ditemukan sebanyak 66 orang dengan HIV/AIDS baru ditemukan di Kota Pangkalpinang.
Yang perlu diingat jumlah kasus yang dilaporkan (66) tidak menggambarkan jumlah kasus yang sebenarnya di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es.
Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan atau terdeteksi digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus HIV/AIDS yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut (Lihat gambar).