Skor Indonesia vs Guam 14-0, Indonesia vs Palestina 2-0 dan Indonesia vs UEA 3-2.
Sedangkan skor Malaysia vs Guam 1-1, Malaysia vs Palestina 4-0 dan Malaysia vs UEA 3-2.
Jika disimak dari hasil laga di Grup B ini Indonesia lebih unggul dari Malaysia. Bisa jadi hasil imbang antara Malaysia dan Guam yang hanya bermain Imbang 1-1 dijadikan patokan.
Babak penyisihan di grup berdasarkan jumlah poin yang secara maksimal 12 yaitu hasil dari 4 kali menang. Jika terjadi poin yang sama maka juara berdasarkan selisih gol.
Ketika pertandingan setengah jalan yaitu 3 laga posisi Indonesia di atas angin karena mengantongi nilai 9 hasil dari 3 kali menang, sedangkan Malaysia dengan 7 poin hasil dari 2 kali menang dan 2 kali imbang (lawan Guam).
Bisa jadi hitung-hitungan Timnas Indonesia bertolak dari hasil tiga laga. Artinya bermain imbang saja dengan Malaysia sudah lolos ke babak selanjutnya. Karena dengan bermian imbang Timnas Indonesia pegang 10 poin sedangkan Malaysia 8 poin.
Yang dikhawatirkan hitung-hitungan inilah yang jadi patokan Timnas Indonesia ketika melawan Malaysia, apalagi ditambah pula dengan penampilan Malaysia yang haya bisa bermain imbang dengan Guam yang dihempaskan Timnas Indonesia dengan skor telak 14-0.
Pada kenyataannya Malaysia tidak mempunyai pilihan lain selain memenangkan laga dengan Timnas Indonesia karena dengan bermaimbang mereka tersisih.
Tentu saja pelatih Malaysia tidak akan pernah membuat scenario bermain imbang dengan Indonesia dengan posisi seperti yang mereka hadapi karena hal itu jadi bumerang yaitu tersingkir dari grup sehingga tidak bisa ke babak selanjutnya.
Yang perlu dipertanyakan adalah: Apakah pelatih dan official Timnas Indonesia menganalisis mengapa Guam bisa menahan imbang Malaysia yang termasuk tim terkuat di Grup B?
Bisa jadi pelatih Malaysia berpatokan pada hasil laga Indonesia lawan Guam dengan skor 14-0. Artinya, pelatih Malaysia melihat tidak perlu menurunkan tim inti ketika behadapan degnan Guam.