Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyimpangan Seksual Bukan Penyebab Utama Penularan HIV/AIDS

4 Oktober 2022   00:07 Diperbarui: 4 Oktober 2022   00:05 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buktinya, banyak ibu rumah tangga yang tidak pernah melakukan perilaku berisiko terdeteksi mengidap HIV/AIDS. Itu artinya ibu-ibu rumah tangga itu tertular dari suaminya. Celakanya, banyak suami yang menolak tes HIV ketika istrinya yang hamil terdeteksi mengidap HIV/AIDS.

Di bagian lain ada pernyataan ini: "Berdasarkan testing dan tresing PKBI diketahui odha di Sumatera Barat di dominasi oleh lelaki seks lelaki, ibu rumah tangga pasangan LSL dan kelompok berisiko seperti pekerja seks komersial," ucap dr Aladin.

LSL adalah akronim dari Lelaki Suka Seks Lelaki (MSM - Men who have sex with men) yang merupakan eufemisme dari gay. Namanya gay sudah jelas orientasinya seksnya homoseksual yaitu secara seksual tertarik kepada sejenis, dalam hal ini laki-laki. Maka, LSL tidak mempunyai istri (ibu rumah tangga) sebagai pasangan.  

Memang, dalam kehidupan LSL ada yang berperan sebagai 'suami' dan 'istri' tapi keduanya laki-laki.

Disebutkan pula: dr  Aladin menghimbau masyarakat agar bersama melakukan pengawasan pencegahan HIV ....

Imbauan yang paling mendesak adalah meminta kepada warga, teruama laki-laki dewasa, yang pernah atau sering melakukan salah satu atau beberapa perilaku berisiko di atas agar segera mejalani tes HIV.

Langkah ini penting karena ketika 1 warga terdeteksi mengidap HIV/AIDS, maka 1 mata rantai penyebaran HIV/AIDS diputus. Begitu selanjutnya.

Sebaliknya, 1 warga pengidap HIV/AIDS yang tidak terdeteksi jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah. Yang punya istri menularkan ke istrinya. Jika istrinya tertular maka ada pula risiko penularan ke bayi yang kelak dikandungnya terutama saat persalinan dan menyusui dengan air susu ibu (ASI).

Disebutkan juga: Data PKBI Sumatera Barat terdapat sejumlah daerah rawan ODHA yakni Kota Padang, Kota Bukitinggi, Kota Pariaman dan Kabupaten Agam.

Tidak ada daerah atau wilayah yang rawan HIV/AIDS. Yang rawan sehingga menyebarkan HIV/AIDS adalah perilaku seksual berisiko orang per orang.

Nah, pertanyaan untuk dr Aladin: Apa yang dilakukan untuk menghentikan warga melakukan perilaku seksual berisiko di atas? *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun