Pergaulan bebas selalu dikaitkan dengan penularan HIV/AIDS, padahal penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual
Menurutnya (Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, dr Zainul Arifin-pen), pergaulan bebas menjadi salah satu faktor yang menyebabkan usia produktif terjangkit HIV/AIDS. Pertanyaan ini ada dalam berita "Ada 91 Kasus Baru HIV/AIDS di NTB" di radarlombok.co.id (26/9-2022).
Seperti diketahui HIV/AIDS adalah fakta medis artinya bisa diuji di laboratorium dengan teknologi kedokteran, maka cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS pun mengacu ke fakta medis.
Penulan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual, dalam berita ini disebut 'pergaulan bebas,' tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom (Lihat matriks sifat hubungan seksual).
Dua pernyataan dalam berita ini yaitu 'pergaulan bebas' bertentangan dengan " .... di kota-kota kecil seperti diwilayah NTB juga marak terjadi prilaku seksual yang tidak aman. Serta akibat menggunakan narkoba suntik."
Yang benar adalah 'prilaku seksual yang tidak aman' yang membuat warga tertular HIV/AIDS bukan pergaulan bebas.
Sedangkan 'akibat menggunakan narkoba suntik' sebagai penyebab tertular HIV/AIDS juga tidak akurat. Penyalahguna Narkoba suntik berisiko tertular HIV/AIDS jika dilakukan bersama-sama dengan memakai jarum suntik dan tabung secara bergiliran.
Kalau seseorang 'menggunakan narkoba suntik' sendirian, maka sampai kiamat pun tidak ada risiko penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik.
Disebutkan dalam berita: .... ditemukan kasus HIV/AIDS di NTB sejak 1992, dengan jumlah kasus hingga sekarang sebanyak 2.640 kasus.