Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyoal Langkah Dinkes Jawa Barat dalam Penanggulangan HIV/AIDS

11 September 2022   11:27 Diperbarui: 11 September 2022   12:32 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matriks. Perilaku seksual laki-laki berisiko tertular HIV/AIDS yang tidak terjangkau. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Jika seorang PSK terdeteksi HIV-positif, maka ada laki-laki yang menularkan HIV/AIDS ke PSK itu. Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki itu bisa seorang suami, pacar atau selingkuhan sehingga jumlah perempuan yang berisiko tertular HIV/AIDS kian banyak. Bahkan bisa saja laki-laki itu juga melakukan hubungan seksual dengan PSK lain (Lihat matriks laki-laki penular HIV/AIDS ke PSK).

Matriks: Laki-laki tularkan HIV/AIDS ke PSK dan istri serta perempuan lain. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Laki-laki tularkan HIV/AIDS ke PSK dan istri serta perempuan lain. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Dalam berita disebutkan: Di antaranya, abstinen atau puasa tidak melalukan hubungan seksual sebelum menikah dan be faithful atau setia pada satu pasangan seksual (menikah).

Astaga, rupanya di Jabar kalau sudah menikah tidak ada lagi risiko tertular HIV/AIDS lagi. Tidak ada kaitan antara penularan HIV/AIDS dengan hubungan seksual sebelum menikah.

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual (sebelum menikah, di luar nikah, zina, selingkuh, melacur, seks bebas, dan lain-lain), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom. Ini fakta medis (Lihat matrik sifat dan kondisi hubungan seksual).

Matriks: Sifat dan kondisi hubungan seksual terkait dengan risiko penularan HIV/AIDS. (Sumber: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Sifat dan kondisi hubungan seksual terkait dengan risiko penularan HIV/AIDS. (Sumber: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Soal setia dengan satu pasangan juga tidak selamanya aman kerena bisa saja sebelumnya salah satu atau kedunya sudah punya pasangan seks. Risiko ada jika pasangan sebelumnya dengan perilaku seksual dan nonseksual yang berisiko tertular HIV/AIDS.

Ada lagi pernyataan: Selanjutnya drug atau tidak menggunakan obat-obatan dan narkoba, ....

Pernyataan ini tidak akurat karena risiko tertular HIV/AIDS pada penyalahgunaan Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) harus ada kondisi yaitu disalahgunakan dengan jarum suntik secara bersama-sama dengan mamai jarum secara bergantian. 

Ini berisiko karena kalau salah satu di antara mereka mengidap HIV/AIDS maka darah yang mengandung HIV akan masuk ke jarum suntik. Darah yang mengandung HIV itu kemudian disuntikkan penyalahguna lain ke badannya.

Kalau menyalahgunakan Narkoba dengan jarum suntik dilakukan sendirian, sampai kiamat pun tidak aka nada risiko tertular HIV/AIDS dari jarum suntik tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun