Judul berita merupakan panafsiran sepihak pihak media karena dalam berita tidak ada disebutkan apa yang ditulis di judul berita
"Ratusan Warga Bandung Positif HIV, Penyebabnya Perilaku Menyimpang" Ini judul berita di detik.com (5/9-2022).
Celakanya, dalam berita tidak ada disebut 'Penyebabnya Perilaku Menyimpang' sehingga judul berita ini bisa jadi interpretasi sepihak oleh wartawan atau redaktur.
Lagi pula 'perilaku menyimpang' merupakan istilah yang sarat dengan moral karena dalam aspek seksual tidak ada istilah 'seks menyimpang' atau 'perilaku menyimpang.'
Selain itu penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubunngan seksual (di luar nikah, zina, melacur, seks menyimpang, seks bebas, perilaku menyimpang dan lain-lain), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom. Ini fakta (Lihat matriks sifat dan kondisi hubungan seksual).
Dalam berita disebut: Dia (Hanhan Siti Hasanah, Kabid Penyediaan Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bandung, Jabar-pen.) menambahkan penyebab penyebaran HIV adalah adanya seks bebas.
Lagi-lagi penyebutan 'seks bebas' yang tidak jelas makna dan artinya. Tidak ada penjelasan yang akurat tantang arti 'seks bebas' karena istrilah ini sendiri ngaco bin ngawur. Â Soalnya, dalam kamus-kamus Bahasa Inggris tidak ada entri free sex. Yang ada adalah free love (The Advanced Learner's Dictionary of Current English, A.S. Hornby, E.V. Gatenby, H. Wakefield, Second Edition, Oxford University Press, London, 1963. Disebutkan free love = sexual relations without marriage yaitu hubungan seksual tanpa nikah (halaman 397).
Lagi pula seperti dijelaskan di atas penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual (seks bebas), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual.
Itu artinya narasumber dan berita ini sudah menyebarkan hoaks yang menyesatkan masyarakat dan menyuburkan mitos (anggapan yang salah) tentang (cara penularan) HIV/AIDS.