Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Semua Hubungan Seksual Jadi Media Penularan HIV/AIDS

8 September 2022   00:05 Diperbarui: 8 September 2022   00:11 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: zeenews.india.com)

Ada pula pernyataan ini: Untuk mencegah penularan HIV kita dapat melakukan beberapa cara berikut ini - 7. Hindari konsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba.

Semua obat yang masuk daftar G terlarang jika tanpa resep dokter. Lagi pula tidak ada risiko terular HIV/AIDS jika meminum obat-obat terlarang, bahkan narkotika sekali pun.

Pernyataan nomor 7 itu tidak akurat. Risiko penularan HIV/AIDS melalui penyalahgunaan Narkoba (narkotik dan bahan-bahan berbahaya) jika Narkoba dipakai dengan cara disuntikkan dan dilakukan bersama-sama dengan memakai jarum suntik dan tabung secara bergiliran.

Kalau seseorang memakai Narkoba sendirian, bahkan dengan cara menyuntikkan ke tubuh, sampai kiamat pun tidak akan pernah terjadi penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik tersebut.

Matriks: Risiko penularan HIV/AIDS pada jargon pergaulan bebas. (Foto: Dok/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Risiko penularan HIV/AIDS pada jargon pergaulan bebas. (Foto: Dok/Syaiful W. Harahap)

Ini juga ada dalah berita: Ada pula pernyataan ini: Untuk mencegah penularan HIV kita dapat melakukan beberapa cara berikut ini - 9. Bagi remaja, hindari pergaulan bebas.

Lagi-lagi cara pencegahan yang ngawur. Risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual (pergaulan bebas), tapi karena kondisi saat terjadi hubunga seksual (Lihat matriks risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual di atas).

Berita ini sama sekali tidak memberikan pencerahan, yang terjadi justru menyebarkan informasi yang ngawur tentang HIV/AIDS. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun