Ada lagi pernyataan ini; HIV dapat menular melalui beberapa cara berikut ini - 2. Bergantian Alat Suntik dengan Orang yang positif Mengidap HIV.
Tentu saja tidak akan ada orang yang mau bergantian memakai alat suntik dengan pengidap HIV/AIDS.
Masalahnya, bagaimana mengetahui seseorang mengidap HIV? Tidak ada tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas terkait AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan orang-orang yang mengidap HIV/AIDS. Untuk mengetahui status HIV hanya bisa dilakukan melalui tes HIV yang sesuai dengan standar prosedur operasi tes HIV yang baku.
Perilaku nonseksual yang berisiko terjadi penularan HIV/AIDS adalah jika pernah atau sering memakai jarum suntik dan tabungnya secara bersama-sama dengan bergiliran pada penyalahgunaan Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) dengan jarum suntik, karena bisa saja ada di antara mereka yang mengidap HIV/AIDS sehingga darah yang mengandung HIV bisa masuk ke jarum dan tabung,
Lagi-lagi pernyataan yang tidak akurat yang justru mengaburkan cara penularan HIV/AIDS yang benar.
Di bagian lain disebutkan tentang cara mencegah penularan HIV/AIDS juga tidak akurat. Simak pernyataan dalam berita ini:
Untuk mencegah penularan HIV kita dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Melakukan hubungan seks yang aman. Pencegahan yang pertama ini tentunya dapat dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Karena orang yang sering melakukan hubungan seks dengan pasangan yang berbeda memiliki resiko tinggi terkena HIV.
Tidak semua hubungan seksual berisiko terjadi penularan HIV/AIDS, maka tidak pada semua hubungan seksual laki-laki harus pakai kondom. Kondom dipakai jika hubungan seksual berisiko, di dalam dan di luar nikah, yaitu jika dilakukan dengan pasangan yang berganti-ganti atau dilakukan dengan seseorang yang sering ganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK) dan gigolo.
2. Hindari berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
Risiko penularan HIV/AIDS jika berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan bisa ditekan dengan memakai kondom.