Informasi yang tidak akurat tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS merupakan kontra produktif dalam penanggulangan HIV/AIDS serta menyesatkan karena hanya merupakan mitos (anggapan yang salah).
Ini juga ada dalam berita: "penularan HIV AIDS melalui darah, hubungan sex, ibu hamil ke anak. Penting melakukan pola hidup bersih dan sehat, setia pada pasangan, tidak berprilaku menyimpang, lakukan test hiv bagi ibu hamil, bila positif minum ARV agar tidak menular ke anak."
Mengaitkan 'pola hidup bersih dan sehat' dengan penularan HIV/AIDS menyuburkan stigma (cap buruk) dand diskriminasi (perlakuan berbeda) terhadap Odha (Orang dengan HIV/AIDS) karena masyarakat menganggap Odha aalah orang yang tidak menjalankan 'pola hidup bersih dan sehat'.
Padahal, ada Odha yang tertular melalui faktor risiko yang tidak terkait dengan 'pola hidup bersih dan sehat', seperti tertular dari transfusi darah, jarum suntik dan alat-alat kesehatan, serta ibu hamil dari suaminya.
Sudah saatnya instansi terkait dengan HIV/AIDS menebar informasi tentang HIV/AIDS melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang akurat sesuai dengan fakta medis.
Selama materi HIV/AIDS melalui KIE dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama, maka selama itu pula fakta medis HIV/AIDS tenggelam sehingga yang sampai ke masyarakat hanya mitos (anggapan yang salah) sehingga membuat masyarakat berisiko tertular dan menularkan HIV/AIDS. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H