"Empat PSK di Kotakan Positif HIV/AIDS, Total Penderita 375 Orang" Ini judul berita di radarbanyuwangi.jawapos.com, 15/7-2022.
Judul berita ini tidak mememberikan gambaran kepada pembaca di mana gerangan letak Kotakan itu. Dalam berita baru jelas Kotakan adalah sebuah desa di Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Penyebutan PSK (pekerja seks komersial) di judul hanya 'bumbu' agar bombastis karena selama ini PSK jadi objek yang selalu disalahkan terkait dengan HIV/AIDS.
Padahal, ada fakta yang luput dari perhatian wartawan dan sebagian orang di masyarakat yaitu:
(a). Yang menularkan HIV/AIDS ke PSK adalah laki-laki dewasa bisa penduduk Situbondo atau dari luar Situbondo. Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki pengidap HIV/AIDS yang menularkan HIV/AIDS ke PSK bisa sebagai lajang, duda atau suami. Itu artinya ada risiko penularan ke pacar, selingkuhan atau istri atau PSK lain.
(b). Bisa juga PSK yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS itu tertular di luar Situbondo.
(c). PSK yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS itu menularkan HIV/AIDS kepada laki-laki yang melakukan hubungan seksual tanpa kondom.
Ketika 4 PSK itu terdeteksi mengidap HIV/AIDS minimal mereka sudah tertular HIV/AIDS tiga bulan sebelum tes HIV.
Berbagai studi menjukkan seorang PSK melayani 3 -- 5 laki-laki setiap malam. Maka, jumlah laki-laki yang berisiko tertular HIV/AIDS, yaitu: 4 PSK x 3 (bulan) x 25 hari (per bulan) x (3-5) laki-laki = 900 -- 1.500 laki-laki.
Celakanya, dalam berita tidak ada penjelasan tentang risiko tertular HIV/AIDS bagi laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom di Kotakan.