Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

LGBT adalah Orientasi Seksual Bukan Perbuatan yang Melawan Hukum

25 Mei 2022   16:24 Diperbarui: 25 Mei 2022   16:35 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orientasi Seksual (Foto: Dok. Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Baca juga: Memberikan Pekerjaan Laki-laki Kepada Waria

Sementara lesbian, gay dan biseksual tidak bisa dilihat secara fisik karena orientasi seksual mereka tidak kasat mata.

Dalam epidemi HIV/AIDS yang jadi persoalan besar adalah biseksual karena mereka punya istri tapi juga melakukan hubungan seksual berupa seks anal dengan laki-laki. Sedangkan lesbian bukan faktor risiko penularan HIV/AIDS karena tidak ada seks penetrasi. Sementara pada gay HIV/AIDS ada di terminal terakhir karena mereka tidak mempunyai istri.

Kalau orang-orang yang 'memakai baju moral' tetap ingin mengaitkan LGBT dengan pidana, maka yang jadi persoalan hukum bukan orientasi seksual, tapi perbuatan yang terkait dengan pelecehan seksual, kejahatan seksual dan kekerasan seksual. Tapi, hal ini pun, pelecehan seksual, kejahatan seksual dan kekerasan seksual tidak hanya dilakukan oleh LGBT.

Penindakan terhadap pelaku pelecehan seksual, kejahatan seksual dan kekerasan seksual tidak boleh dilakukan berdasarkan orientasi seksual.

Pelaku kejahatan sodomi tidak otomatis gay. Tapi, banyak orang yang salah kaprah dengan mengaitkan LGBT, dalam hal ini gay, dengan kejahatan seksual berupa sodomi yang melibatkan anak-anak.

Sodomi sendiri adalah istilah dalam dunia hukum positif terkait dengan tindakan seksual yang tidak pada tempatnya, seperti seks oral dan seks anal, serta tindakan yang memakai alat kelamin ke organ-organ tubuh manusia yang bukan alat kelamin yang dilakukan oleh heteroseksual dan homoseksual, juga termasuk tindakan seks terhadap binatang (bestialis).

Maka, sodomi tidak otomatis terkait dengan LGBT, dalam hal ini gay, biar pun gay melakukan hubungan seksual dengan cara seks anal.

Salah kaprah lain juga terjadi menyebut pelaku sodomi terhadap anak-anak dilakukan oleh pedofilia. Ini salah karena pedofilia adalah laki-laki dewasa yang menyalurkan dorongan seksual dengan anak-anak umur 7-12 tahun tanpa kekerasan. Misalnya, menjadikan korban sebagai anak angkat, anak asuh bahkan istri. Sedangkan perempuan dewasa yang menyalurkan dorongan seksual dengan remaja disebut cougar.

Baca juga: Cougar, Fantasi Romantis Seks Remaja Bagi Perempuan Dewasa

Maka, ketika ada wacana LGBT masuk ranah pidana ini benar-benar salah kaprah karen yang jadi persoalan hukum bukan orientasi seksual, tapi perilaku seksual yang melawan hukum. Seperti pelecehan seksual, kejahatan seksual dan kekerasan seksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun