Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Polri dan BNPB Tidak Memanfaatkan K-9 Secara Optimal?

23 Mei 2022   20:19 Diperbarui: 12 September 2024   14:59 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: K-9 mengendus narkoba di mobil (Sumber: charlottecriminallawyer-blog.com)

Di banyak negara K-9 dipakai untuk membantu SAR dan polisi, tapi di negeri ini tidak dimanfaatkan secara optimal

Berita di sebuah stasiun TV sore ini, 23/5-2022, tentang ada tentang seorang laki-laki yang dipanah di lengan kirinya di Mataram, NTB.

Dikabarkan polisi setempat sedang menyelidiki kasus tersebut antara lain dengan memerika beberapa saksi dan CCTV di seputar tempat kejadian.

Kalau melihat langkah polisi di beberapa negara, mereka memakai anjing pelacak, dikenal sebagai K-9, untuk membantu menemukan titik terang sebuah kasus kriminal.

Tapi, mengapa Polri tidak memanfaatkan K-9 untuk membantu pelacakan dalam penyelidikan kasus-kasus kriminal?

Seperti yang terjadi di Mataram. K-9 tentu bisa mencium bau di anak panah. Cuma, apakah petugas kesehatan di rumah sakit memakai sarung tangan ketika mencabut anak panah?

Bau yang ada di anak panah akan diendus K-9 sampai buntu. Sayang, polisi setempat tidak memanfaatkan K-9.

Begitu juga ketika ada 3 anak-anak hilang di siang hari di Langkat, Sumut, pada tahun 2020 polisi di sana juga tidak memakai K-9. Padahal, dengan K-9 bisa diketahui ke mana anak-anak itu pergi atau dibawa. Bisa saja K-9 berhenti di satu titik yang menandakan anak-anak itu dibawa dengan kendaraan bermotor. Info ini tentu bisa jadi salah satu kunci untuk melacak anak-anak itu.

Hal yang sama terjadi pada korban bencana alam. Pencarian dilakukan dengan menggali longsoran, padahal jika dengan K-9 akan lebih cepat ditemukan korban-korban yang tertimbun. K-9 bisa membantu tim SAR (search and rescue) untuk menemukan korban. Sayang polisi dan BNPB tidak memanfaatkan kemamuan K-9.

Sering terjadi ditemukan bayi. Ada yang diletakkan di beranda rumah warga, dibuang ke sungai atau kebun. Nah, K-9 bisa diandalkan mengendus orang-orang yang terkait dengan bayi itu berdasarkan bau di pakaian atau kardus tempat bayi.

Ilustrasi: K-9 mengendus koper (Sumber: 3dk9detection.com)
Ilustrasi: K-9 mengendus koper (Sumber: 3dk9detection.com)

Di Bandara JFK, New York, AS, seperti disiarkan TV National Geographic,  K-9 yang dilatih mengendus mata uang (dolar AS) karena masuk ke Negara Paman Sam itu hanya boleh membawa dolas AS maksimal 10.000. Jadi, kalau ada penumpang yang menyelipkan uang di koper K-9 akan mengendusnya.

Masih di Bandara JFK petugas sortir kantor pos pun memanfaatkan K-9 melacak kiriman narkoba dan uang dolar palsu melalui paket. Soalnya, kalau hanya melalui X-Ray bisa tidak terdeteksi, tapi berkat penciuman K-9 barang-barang terlarang tidak bisa lolos.

Penyelundup Narkoba (Narkotika dan bahan-bahan berbahaya) memakai 1001 macam akal bulus untuk menyelundupkannya lewat perbatasan Meksiko ke AS.

Tapi, K-9 bisa mengendus narkoba yang disimpan di lantai bak truk yang dilapisi baja yang dilas. Dengan lubang sebesar ujung jarum pun sudah bisa dilacak K-9. Bahkan, di dalam tangki bahan bakar mobil yang dimodifikasi pun K-9 bisa mengendus Narkoba.

Film seri "Hudson and Rex" (AXN) K-9 jadi partner detektif Hudson mengungkap kasus-kasus kriminal. "Manusia bisa berbohong, tapi Rex tidak," kata detektif Hudson kepada tersangka yang berkelit.

Istilah K9 atau K-9 bukan merupkan singkatan atau kode, tapi berdasarkan kata dari bahasa Inggris dan kata Perancis yaitu CANINE (dog), sedangkan CA = K, sementara NINE = 9.

Diperkirakan anjing sudah dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk pelacakan, sejak abad pertengahan. Tapi, yang tercatat baru sejak tahun 1942 ketika Komandan Perang AS, Robert P. Patterson, memanfaatkan anjing melalui Korps K-9 untuk tujuan militer. Pada tahun 1959 Angkatan Darat AS mendaftarkan K-9 sebagai symbol di Kantor Merek Dagang AS.

Beberapa jenis anjing ras dipakai untuk keperluan pencarian dan pelacakan sebagai anjing pekerja yang sering dilatih jadi K-9, yaitu:

  • Anjing gembala Jerman (German Shepherd Dogs)
  • Dutch Shepherd
  • Labrador Retrievers
  • Belgian Malinois
  • Bloodhounds

Anjing mempunya 300 juta reseptor penciuman di hidung, sedangkan manusia hanya sekitar 6 juta. Otak anjing mampu menganalisis bau sekitar 40 kali lebih besar dari manusia. Selain itu anjing mempunyai neofilia yaitu ketertarikan pada bau baru.

Ilustrasi: K-9 mengendus narkoba di mobil (Sumber: charlottecriminallawyer-blog.com)
Ilustrasi: K-9 mengendus narkoba di mobil (Sumber: charlottecriminallawyer-blog.com)

Nah, bau yang dikhususkan pada penciuman K-9 akan jadi patokan untuk mencari bau serupa di koper, tas, mobil, paket, peti kemas, dan lain-lain. Daya cium anjing dalam kondisi cuaca yang baik bisa mencapai 20 kilometer.

Sedangan dari aspek kemampuan mendengar suara, manusia hanya bisa mendengar suara dengan frekuensi 20 Hz, sedangkan anjing mampu mendengar suara pada rendang 70 - 100 kHz (dari berbagai sumber).*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun