Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mewujudkan Net-Zero Emission Mulailah dari Kehidupan Sehari-hari

23 Oktober 2021   20:44 Diperbarui: 23 Oktober 2021   21:12 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prajurit TNI di wilayah Korem 011/Lilawangsa, Aceh, harus selalu membawa air minum dalam botol minuman yang tidak sekali pakai (Foto: Tagar/Laung)

Pada tahun 2050 emisi nol sudah tercapai dengan catatan semua negara menerapkan berbagai kebijakan di berbagai sektor terkait dengan Net-Zero Emission (NZE) - emisi nol bersih, yaitu pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), menurunkan intensitas energi (efisiensi energi), Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Jika dunia ditargetkan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, Indonesia sendiri menargetkan NZE selambat-lambatnya bisa dicapai pada tahun 2060.

Tentu saja untuk mencapai NZE tidak semudah membalikkan telapak tangan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti biaya, teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Tapi, perlu diingat salah satu faktor yang sangat penting dalam mewjudkan NZE adalah kesediaan masyarakat dunia untuk beralih ke teknologi dan produk-produk ramah lingkungan yang juga dikenal sebagai energi hijau.

Bio Hotel di Bogot DC, Kolombia, Amerika Selatan, memanfaatkan ruang dengan tanaman dan menyediakan sepeda (Sumber: inhabitat.com)
Bio Hotel di Bogot DC, Kolombia, Amerika Selatan, memanfaatkan ruang dengan tanaman dan menyediakan sepeda (Sumber: inhabitat.com)

Di tingkat pemerintahan NZE tergantung pada pemakaian batu bara, terutama untuk pembangkit listrik, penggunaan minyak bumi yang berasal dari fosil yang dikenal sebagai bahan bakar minyak (BBM) dan gas. Mendukung sumber energi bersih melalui BBM nonfosil yaitu angin, matahari, panas bumi, dan proyek pembangkit listrik tenaga air serta energi biomassa.

Uni Eropa sudah mematok tahun 2030 tidak akan mengizinkan kendaraan bermotor, seperti motor, mobil, bus dan truk memakai BBM dengan beralih ke tenaga listrik dalam hal ini baterai (alat untuk menyimpan dan membangkitkan aliran listrik). Maka, yang diperbanyak bukan lagi SPBU, tapi pusat-pasat pengisian baterai (charger).

Pengalihan BBM ke tenaga listrik dari aspek ekonomi menguntungkan bagi warga dan pemerintah. Pada gilirannya secara ekonomis akan meningkatkan pendapatan per kapita warga dan menyehatkan perekonomian negara.

Pertanyaannya kemudian adalah: Apakah dunia bisa mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050?

Ada studi yang menunjukkan hal itu bisa tercapai dengan berbagai perubahsan yang sangat mendasar, terutama komitmen pemerintah dan kesiapan warga dunia menghadapi perubahan global dalam pemakaian energi.

Langkah kecil yang merupakan lompatan besar ke depan antara lain mengurangi emisi CO2 ke atmosfer dengan tidak memakai peralatan yang mengeluarkan gas CO2. Hal ini akan menahan laju pemanasan global sampai 1,5 derajat Celsius sehingga dunia terhindar dari gelombang panas ekstrem, kekeringan dan banjir.

Langkah dunia akan lebih berarti jika kita sebagai warga dunia ikut mendukung emisi nol bersih melalui kehidupan sehari-hari.

Salah satu langkah kecil yang sangat berarti adalah tidak membeli air minum kemasan dalam gelas atau botol plastik, dikenal sebagai air minum dalam kemasan (AMDK). Siapkan tempat air minum yang bisa dipakai berulang-ulang yang juga dikenal sebagai tumbler yang terbuat dari berbagai macam bahan yang sudah teruji.

Langkah ini akan menguntungkan secara ekonomis karena tidak perlu lagi membeli air di luar rumah karena sudah tersedia di tumbler. Dari aspek lingkungan memakai tumbler mengurangi sampah gelas dan botol plastik.

Danrem 011/Lilawangsa, Aceh, Kolonel Inf Sumirating Baskoro, misalnya, minta prajurit selalu bawa air minum dalam botol air minum tidak sekali pakai (tumbler) agar tidak menambah sampah plastik dan tidak mengeluarkan uang dalam kegiatan kerja di kantor dan lapangan. "Intruksi dengan membawa botol air minum masing-masing dari rumah, supaya tidak perlu lagi membeli air minum kemasan yang tentunya hanya akan menambah volume sampah plastik di sekitar kita," ujar Danrem (Tagar, 9 Juni 2021).

Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mendukung net-zero carbon yaitu menaman pohon di sekeliling rumah (Sumber: saint-gobain.com)
Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mendukung net-zero carbon yaitu menaman pohon di sekeliling rumah (Sumber: saint-gobain.com)

Di lingkungan rumah tempat tinggal juga bisa jadi bagian untuk mendukung emisi nol bersih, seperti memperbanyak tanaman di pekarangan. Selain itu matikan lampu jika tidak diperlukan. Ganti bola lampu pijar dengan lampu neon kompak atau lampu LED. Cabut kabel perangkat jika tidak dipakai. Begitu juga dengan pemakaian alat pendingin ruangan (AC) di atur sesuai dengan suhu dan matikan AC ketika keluar rumah.

Untuk mendukung nol emisi bersih dari sektor listrik pemerintah perlu juga memberikan subsidi kepada warga yang memilih panel surya sebagai sumber listrik di rumah. Pemadangan paket panel surya di rumah untuk daya antara 600 watt sampai 2.200 watt sebesar Rp 17.000.000 -- Rp 41.000.000. Tentu saja ini mahal bagi banyak warga sehingga diperlukan subsidi dari pemerintah.

Rumah yang dukung net-zero carbon yaitu atap panel surya, penyimpanan energi untuk mobil dan teknologi limbah untuk energi (Sumber: vneec.gov.vn)
Rumah yang dukung net-zero carbon yaitu atap panel surya, penyimpanan energi untuk mobil dan teknologi limbah untuk energi (Sumber: vneec.gov.vn)

Dalam skala yang lebih luas berupa rumah yang dukung net-zero carbon yaitu atap dengan panel surya yang dilengkapi penyimpanan energi untuk mobil dan teknologi limbah untuk air buangan rumah tangga.

Mengayuh sepeda ke kantor atau tempat kerja juga akan mengurangi emisi karbon jika dibandingkan kalau Anda memakai motor atau mobil. Akan lebih sehat kalau jalan kaki jika jarak dari rumah ke kantor dan tempat kerja tidak terlalu jauh. Dengan jalan santai 1 km bisa ditempuh sekitar 15 menit. Ini juga mendukung program sehat yaitu memperbanyak langkah untuk kesehatan jantung.

Jika jarak dari rumah ke kantor atau tempat kerja jauh, maka pakailah transportasi umum, seperti bus kota (di Jakarta ada Transjakarta), KRL (kereta rel listrik) yaitu kereta Commuter, LRT (Light Rail Transit) atau MRT (Mass Rapid Transit).

Mengurangi emisi karbon dari makanan dengan memakan lebih banyak makanan yang yang diproduksi secara lokal dengan bahan organik serta mengurangi konsumsi daging merah. Transportasi bahan pangan membutuhkan BBM yang berasal dari fosil yang menimbulkan gas buang CO2. Peternakan sapi juga memerlukan transportasi ke rumah potong dan distribusi ke pasar-pasar swalayan yang memakai BBM.

Langkah kecil yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan lompatan besar sebagai bagian dari tujuan untuk mencapai emisi nol bersih secara global. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun