Maka, di komunitas anak dengan KJB orang tua saling membantu satu sama lain, baik melalui dukungan moril maupun materiil. Komunitas mendorong orang tua agar semangat kebersamaan mendukung usaha yang terbaik untuk Si Buah Hati.
Soalnya, gangguan gizi pada anak dengan KJB membuat anak sering sakit. Hal ini bisa terjadi karena daya tahan anak terus turun. Â Seperti dikatakan oleh Dr dr I Gusti Lanang Sidhiarta, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Mutrisi dan Penyakit Metabolik, bahwa anak dengan KJB memiliki risiko yang signifikan terjadinya ketidakseimbangan energi yang dapat menyebabkan malnutrisi.
Dokter yang juga Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali ini kemudian mengatakan, "Kebutuhan gizi terutama energi dan protein pada pasien KJB lebih besar dari yang direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis, usia dan berat badan. Sementara toleransi volume cairan terbatas karena adanya disfungsi jantung.
Maka, terapi nutrisi pada anak dengan KJB adalah memastikan agar kalori dan protein yang diberikan kepada anak mencukupi. Hal ini untuk meningkatkan berat badan anak. Salah satu terapi nutrisi pada anak dengan KJB di atas usia satu tahun aalah dengan memberikan susu formula tinggi kalori.
Lebih jauh Dr Sidhiarta mengatakan bahwa perbaikan gizi anak dengan KJB dapat mencegah atau menurunkan angka kesakitan dan kematian. Di sisi lain perbaikan gizi mendorong tumbuh kembang anak secara optimal. Hal ini akan mempengaruhi keberhasilan operasi jantung anak kelak.
Dokter Rahmat mengingatkan bahwa tujuan penanganan anak dengan KJB berorientasi untuk mencapai medical goals yaitu meningkatkan kapasitas fungsional, mengontrol faktor risiko, mencegah progresivitas penyakit, dan mengurangi risiko kematian. Denga demikian penanganan anak dengan KJB juta terkait dengan Health Service Goals yaitu mengurangi waktu perawatan, penggunaan obat-obatan, dan perawatan ulang).
Orang tua anak dengan KJB juga dingatkan perlu mewujudkan Psychological Goals yaitu meningkatkan kualitas hidup dan kepercayaan diri anak, mengatasi kecemasan dan depresi anak agar tercapai Social Goals yaitu dapat menjalani kehidupan sosial yang layak dan mandiri. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H