Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendukung Literasi Anak dengan Asupan Gizi Seimbang

26 April 2021   17:03 Diperbarui: 26 April 2021   17:45 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang tua mendampingi anak agar lebih senang membaca (Sumber foto: theschoolrun.com)

Ketika media habit masyarakat Indonesia jungkir-balik karena 'serangan' siaran televisi, langkah-langkah konkret yang dijalankan Danone Indonesia merupakan langkah kecil sebagai lompatan besar untuk mendorong minat baca, terutama bagi anak-anak dan remaja.

Maklumlah, sejak kehadiran sineteron dan telenovela yang disiarkan stasiun-stasiun televisi nasional media habit masyarakat Indonesia pun jungkir-balik karena banyak orang yang memilih menonton TV daripada membaca buku.

Dalam masyarakat maju kehidupan terkait dengan literasi dimulai dengan masyarakat dengan kegemaran membaca yang disebut sebagai reading society. Kita bisa lihat beda wisatan 'bule' dengan nusantara ketika piknik di pantai. Kalau wisatawan 'bule' cari tempat untuk berjemur atau yang sepi sambil membaca, wisatawan nusantara justru cari tempat yang ramai sambil jingkrak-jingkrak dengar musik.

Ketika masyarakat sudah di tahap reading society lalu meningkat ke writing society yaitu masyarakat yang gemar tulis-menulis. Berkirim surat, warkat pos atau kartu pos dan menulis karangan fiksi dan nonfiksi.

Baca juga: Televisi Mengubah Media Habit Masyarakat 

Celakanya, di Indonesia kegemaran berkirim surat tidak didukung oleh PT Pos Indonesia. Sangat sulit mendapatkan prangko, warkat pos dan kartu pos prabayar. Alasan yang selalu dikemukakan adalah menjadikan e-mail, SMS, WhatsApp dan Instagram sebagai kambing hitam. Padahal, di banyak negara dengan densitas telepon rumah dan telepon pintar yang mendekati 100% kegeraman berkirim surat tetap ada. Ini menunjukkan masyarakat yang belum sampai pada writing society.

Selanjutnya barulah masuk ke ranah filming society yaitu masyarakat yang gemar menoton film, terutama di bioskop tapi setelah ada internet menonton bisa di rumah dan di mana saja melalui ponsel.

Namun, di Indonesia yang terjadi justru filming society karena siaran-siaran sinetron, telenovela dan belakangan 'drakor' (drama Korea Selatan). Masyarakat belum sampai pada reading society sudah melompat ke filming society.

Maka, adalah angina segar ketika Danone Indonesia meluncurkan 'program BACA' sebagai upaya untuk meningkatkan minat membaca anak-anak sebagai bagian dari upaya mendorong peningkatan literasi anak. 

Melalui webinar You Tube @nutrisibangsa - Danone Indonesia menyelenggarakan talkshow sekaligus peluncuran program BACA juga menyemarakkan Hari Buku Sedunia pada tanggal 23 April 2021 dengan tema "Dukung Anak Hebat Berliterasi dengan Asupan Gizi Seimbang dan Pola Asung Orang Tua yang Baik" dengan menghadirkan pakar terkait.

Peluncuran program BACA, 23/4-2021, / dokpri
Peluncuran program BACA, 23/4-2021, / dokpri
Asupan gizi seimbang berperan pada edukasi anak, maka orang tua diajak untuk mengutamakan gizi seimbang dalam keluarga agar gerakan literasi anak sejak dini bisa dilakukan. Kesehatan anak erat kaitannya dengan upaya meningkatkan literasi yang kelak jadi modal dalam persaingan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun