Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda dunia juga memukul sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Indonesia. Salah satu sektor yang terdampak adalah UMKM yang dikelola oleh perempuan. Persentase wirausaha perempuan melalui UMKM di Indonesia mencapai 21%, sedangkan rata-rata secara global 8%. Data BPS tahun 2018 UMKM yang dikelola perempuan di Indonesia 64,5% dari total 37 juta UMKM.
Persoalan yang dihadapi perempuan dalam mengelola UMKM di masa pandemi adalah keterbatasan akses mereka ke dunia digital. Di masa pandemi semua kegiatan berjalan melalui digitalisasi. Dalam kaitan itulah Danone Indonesia dan Women Will menyelenggarakan webinar "Perempuan Pelaku UMKM: Berkembang dengan Memanfaatkan Teknologi Digital", Jakarta, 18/12-2020.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM, sebelum pandemi sudah menyadari bahwa aspek digital sangat berperan dalam pengelolaan dan pengembangan usaha UMKM. Data yang disampaikan Destry Anna Sari, Asisten Deputi Pemasaran, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, yang jadi pembicara pada webinar menunjukkan di awal tahun 2020 sudah ada delapan juga UMKM yang memanfaatkan digitalisasi dalam pengelolaan usahanya.
Menghadapi gelombang pandemi pemerintah pun mendorong UMKM melalui gerakan "Bangga Buatan Indonesia". Gerakan ini mendorong pelaku UMKM perempuan memanfaatkan teknologi digital dalam kondisi literasi digital dan infrastruktur yang belum mendukung. Menurut Destry, produk dan jasa yang bertahan di masa pandemi adalah yang pasarnya lebih luas, yaitu UMKM yang memanfaatkan digital. Kemenkop dan UKM, mendorong perempuan untuk menguasai keterampilan bisnis digital dengan target 10 juta UMKM perempuan go digital.
Di saat pandemi pengusaha perempuan AQUA Home Service (AHS) dan Warung Anak Sehat (WAS) berhadapan dengan situasi dimana transaksi fisik berkurang. Situasi ini menuntut mereka untuk bisa beradaptasi dengan teknologi, dalam hal ini teknologi digital. Untuk itulah Danone Indonesia menggandeng Google Indonesia untuk memberikan pelatihan digital secara virtual kepada 7.500 ibu-ibu pengelola AHS dan WAS dari berbagai kota di Indonesia.
Program yang dijalankan adalah untuk membangun kesiapan mental berwirausaha dan penguatan business mindset memanfaatan teknologi digital untuk optimalisasi bisnis UMKM perempuan, seperti penggunaan media sosial dan fitur Google My Business. Google jalankan program Women Will, sebuah inisiatif Grow with Google, yang berfokus pada program digital untuk pemberdayaan ekonomi perempuan di seluruh dunia.
Sedangkan Product Marketing Manager for Brand & Reputarion, Google Indonesia, Dora Songco, mengatakan melalui program Women Will yang merupakan sebuah inisiatif Grow with Google yang berfokus pada program digital merupakan langkah untuk pemberdayaan ekonomi wanita di seluruh dunia. Selain itu juga untuk menciptakan peluang ekonomi bagi wanita di seluruh dunia agar mereka bisa berkembang dan berhasil.
Karena memanfaatkan digital, maka diperlukan kemampuan untuk menanggapi perubahan pasar yang cepat dengan content yang memikat. Dalam bahasa Jonathan End, Digital & Growth Consultant yang juga seorang Content Creator, diperlukan tips yang kreatif karena UMKM perempuan berjualan di alam maya atau online. Ini tidak bisa dipungkiri karena pandemi mendorong warga untuk melindungi diri dari virus corona sehingga belanja offline beralih ke belanja online.
Perempuan pelaku UMKM didorong agar bisa menjalankan usahanya dari rumah sambil menerapkan ilmu pemasaran secara digital. Mereka juga dibekali agar bisa memperluas pasar sehingga dapat mengoptimalkan bisnis yang mereka kelola melalui UMKM.
Perempuan pelaku UMKM dimotivasi agar memiliki business mindset dan semangat kompetitif dengan kreativitas yang tinggi dalam menghadapi persaingan bisnis online di masa pandemi. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H