Pernyataan ini pun hoaks dan termasuk mitos karena risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual penetrasi pada heteroseksual (seks oral dan seks vaginal) dan homoseksual (seks oral dan seks anal) terjadi bukan karena berganti-ganti pasangan tapi karena salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan yang melakukan seks anal tidak memakai kondom.Â
Dengan seribu orang pun berganti-ganti pasangan kalau keduanya negatif HIV atau tidak mengidap HIV/AIDS tidak ada risiko tertular HIV/AIDS. Sebaliknya, melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan dalam ikatan pernikahan yang sah sekalipun ada risiko penularan HIV/AIDS kalau salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan suami tidak memakai kondom setiap kali sanggama.
Di era informasi terbuka dengan jaringan internet yang mendunia saat ini kalau ada wartawan atau redaktur media massa, media online serta pengguna media social yang tidak memahami cara-cara penularan HIV/AIDS yang benar dan akurat itu artinya pemahaman mereka ada di titik nadir. Selain itu kemungkinan besar mereka membalut lidah dengan moral sehingga aspek fakta medis digelapkan dengan mengedepankan moral yang akhirnya informasi HIV/AIDS jadi hoaks dan mitos. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H