Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Danone Ajak Orang Tua Tetap Berikan Gizi Seimbang Selama "Di Rumah Saja"

3 Oktober 2020   05:46 Diperbarui: 3 Oktober 2020   05:50 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) membawa dampak terhadap berbagai aspek dalam kehidupan secara global. Bagi keluarga dampak yang nyata adalah pandemi mengharuskan kita membatasi kegiatan di luar rumah sehingga muncullah work from home (WFH) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi murid sekolah dasar sampai lanjutan atas.

Kondisi ini ternyata bisa memicu stres. Seperti dikatakan oleh Putu Andani, M.Psi, Psikolog Anak dari Tiga Generasi, tanpa disadari kondisi psikis orang tua dan anak saling berkaitan. Jika terjadi stres yang berkepanjangan dan tidak diolah dengan baik, "Maka, hal itu akan mempengaruhi perilaku makan anak di rumah," kata Putu dalam Webinar Danone Indonesia dengan tema: "Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama Di Rumah Saja", 30 september 200, yang bisa dilihat di YouTube Nutrisi Bangsa, yang juga menampilkan dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, Soraya Larasati sebagai ibu rumah tangga.

Dengan kondisi itu tentu saja akan mempengaruhi pola makan anak. Padahal, asupan nutrisi adalah sumber pertahanan imun untuk saat ini. Untuk itu, orang tua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri.

dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, mengatakan bahwa gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Karena kondisi Di Rumah Saja pilihan menu makanan pun tidak banyak, apalagi makan di luar pun terbatas. Untuk itulah, menurut Putu, orang tua perlu membiasakan diri membuat menu makanan yang bervariasi atau beragama agar anak mempunyai pilihan makanan. Hal ini perlu dipahami orang tua sebagai pedoman giri seimbang.

Lebih lanjut dr Juwalita mengatakan agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) harus dipenuhi. Masalah, menurut dr Juwalita, tidak mudah membuat anak memakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi. Kondisinya kian runyam karena orang tua pun tidak bisa menyajikan menu yang beragam. Hal ini membuat anak-anak bosan sehingga asupan gizi tidak seimbang yang justru mempengaruhi tumbuh kembang anak yang tidak optimal.

Kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan anak akan mempengaruhi status gizi anak. Tapi, karena menu yang tidak beragam anak pun tidak memakan makanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itulah perlu variasi makanan dengan berbagai jenis nutrisi yang mengikuti pola makan bergizi seimbang agar memenuhi status gizi anak secara positif.

Salah satu cara untuk mengatasi rasa bosan anak selama Di Rumah Saja antara lain dengan mengembangkan keterampilan atau pengalaman baru yaitu melakukan interaksi yang menyeangkan bersama keluarga. "Melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang sesuai dengan usia dan kemampuan anak bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang juga edukatif," kata Putu.

Webinar Danone Indonesia (Foto: Dok Danone Indonesia)
Webinar Danone Indonesia (Foto: Dok Danone Indonesia)
                                                                                               

Dalam bahasa lain, Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, mengatakan bahwa selama masa berkegiatan di rumah, orang tua memiliki peran penuh dalam mengawasi tumbuh kembang anak agar optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia memperkuat edukasi untuk orang tua mengenai cara membiasakan anak untuk menerapkan gizi seimbang selama di rumah saja, mulai dari memberikan makanan bervariasi dan pengalaman menyenangkan saat makan, serta menjaga kondisi psikis anak dan juga orang tua agar tumbuh kembang anak tetap terjaga.

Peran orang tua selama Di Rumah Saja, menurut dr Juwalita, selain memperhatikan porsi makan, variasi dan jadwal makan juga perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan manfaat nutrisi yang dikonsumsi sesuai kebutuhan anak. Misalnya, olahan protein nabati dari kacang-kacangan seperti olahan soya bisa dijadikan alternatif variasi dalam menu gizi seimbang. "Terutama nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi, dapat menjadi pilihan ibu karena dapat dikonsumsi oleh siapa saja, tidak hanya terbatas pada anak dengan kondisi medis tertentu," ujar dr Juwalita.

Momen Di Rumah Saja merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan anak mengenai gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan panduan "Isi Piringku". Untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal, pastikan sebanyak 12 hingga 15 persen dari porsi makanan hariannya merupakan sumber protein 1 . Protein berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak. Penelitian menyebutkan bahwa 95% hormon serotonin diproduksi di usus 2 . Hal ini menandakan bahwa apa yang kita makan dan kesehatan saluran cerna dapat memengaruhi kesehatan psikis. Selain situasi hati anak bisa memengaruhi keinginannya untuk makan bergizi seimbang, anak yang tidak menerima asupan gizi seimbang juga berpotensi mengalami kecemasan. Maka dari itu, selain dukungan gizi seimbang, kondisi psikis ibu dan anak juga harus didukung.

Masa Di Rumah Saja, bagi Putu, juga bisa mengajak anak-anak untuk memperkenalkan cara mencuci buah dan sayur, memilah jenis makanan, menghitung jumlah makanan atau alat makan serta mengeksplorasi nama, warna dan aroma dari berbagai jenis makanan. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, bisa dilibatkan untuk memotong, mencampur adonan, mengenalkan dan mencampur bahan, menentukan porsi makan dan menata peratan makan di meja."Melibatkan anak pada proses dan memberikan keleluasaan untuk menentukan pilihan akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut sehingga kesehatan psikis anak tetap terjaga," ujar Putu.

Soraya Larasati, seorang ibu yang aktif dalam berbagai kegiatan berbagi pengalaman dalam hal membiasakan anak makan gizi seimbang selama Di Rumah Saja sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Soraya juga mengaku khawatir si Kecil akan bosan dengan menu makanan sehat di rumah. "Saya belajar untuk kreatif dalam menyajikan makanan maupun menyiapkan berbagai kegiatan agar anak tidak bosan di rumah saja," kata Soraya. Selain mengajak anak terlibat dalam menyiapkan makanan, Sorya juga mengenalkan anak dengan sumber nutrisi yang belum pernah dicoba. "Saya sering membuatkan menu makanan nabati," kata Soraya. Ragam makanan nabati yang sangat bervariasi dari jenis kacang-kacangan dan sayuran baik untuk dikenalkan pada anak-anak. Biasanya, Soraya melengkapi dengan nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi dengan serat, vitamin, dan mineral lainnya karena nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. "Saya percaya bahwa pangan nabati sama pentingnya dengan pangan hewani," cerita Soraya.

"Melalui kegiatan Bicara Gizi yang diselenggarakan secara virtual ini, kami berharap dapat mengedukasi para orang tua tentang pemenuhan gizi seimbang pada anak dengan mengatur pola makan, pemberian nutrisi yang cukup, dan olahraga yang rutin," ujar Arif Mujahidin. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun