Kesulitan terjadi karena KTP saya Jakarta. Selain itu saya tidak memegang Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) DKI Jakarta. Ada saran supaya saya meminta surat tugas dari perusahaan. Bisa melalui WhatsApp.
Tapi, saya berubah pikiran karena Bu Haji yang akan saya temui di Pandeglang selalu mengatakan kalau mau 'berobat' harus jujur dan ikhlas. Saya bisa saja dapat surat tugas peliputan, tapi itu sudah sebuah kebohongan karena saya tidak dalam tugas peliputan berita. Apalagi saya bukan pemeluk agama yang taat akhirnya saya pilih untuk tidak urus surat agar tidak menambah kesalahan duniawi.
Di laman corona.jakarta.go.id tentang syarat mengajukan SIKM hanya ada tiga alasan yaitu surat keterangan:
- perjalanan dinas keluar Jabodetabek (untuk perjalanan sekali);
- surat keterangan bekerja bagi pekerja yang tempat kerjanya berada di luar Jabodetabek (untuk perjalanan berulang); atau
- surat keterangan memiliki usaha di luar Jabodetabek yang diketahui oleh pejabat berwenang (untuk perjalanan berulang)
Apakah saya harus berbohong dengan menyertakan surat perjalanan dinas untuk dapat SIKM untuk menemui Bu Haji? Saya pikir lebih baik menunggu new normal sembari berserah diri kepada-Nya. Selama bulan puasa beberapa kali ada 'kiriman' ke badan saya. Pengalaman saya menghadapi santet bisa dilihat dengan pencarian #serial santet di Kompasiana. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H