Tanya Jawab AIDS No 1/Desember 2019
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, WA dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (2) WhatsApp: 0811974977. Redaksi.
Tanya: Selamat siang .... Saya mau nanya .. tentang penularan HIV .... (1) Apakah orang yang satu kali melakukan hubungan badan dengan PSK (pekerja seks komersial-peng.) tanpa makai pengaman (kondom-peng.) bisa terken HIV? (2) Tapi kalau PSK gak idap AIDS dan tak sering bergantian pasangan bisa menghasilkan HIV atau tidak? (3) Kalau sebelumnya dia sering bergantian pasangan tapi selalu memakai kondom, apakah beresiko bagi mereka yang seks tanpa pake kondom dengan PSK tsb.? (4) Katanya dia baru 2 bulan jadi PSK, tapi dia tidak sering juga ada langanan karena sambil buka usaha. (5) Gejala awal setelah 2 hari berhubungan, gimana kita bisa mengetahui apakah ada perubahan pada fisik? (6) Berapa lama virus HIV bisa diketahui? (7) Gimana solusinya?
Via WA (6/11-2019)
Jawab: (1). Melakukan hubungn seksual tanpa kondom dengan PSK adalah perilaku seksual yang berisiko tertular HIV/AIDS. Itu karena PSK adalah orang dengan perilaku seksual yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS. Mereka, PSK langsung dan PSK prostitusi online, adalah orang yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS karena mereka sering ganti-ganti pasangan seks yaitu laki-laki yang membeli seks kepada mereka.
Jika PSK yang seks dengan Sdr mengidap HIV/AIDS, maka risikonya adalah 1:100. Dalam 100 kali seks tanpa kondom ada 1 kali risiko tertular HIV/AIDS. Persoalannya adalah tidak bisa diketahui pada hubungan seksual keberapa terjadi penularan HIV/AIDS. Bisa yang pertama, kedua, kelima, kelima puluh, bahkan yang keseratus. Itu artinya setiap hubungan seksual dengan PSK tanpa kondom ada risiko tertular HIV/AIDS.
(2). Dari mana Sdr tahu PSK tsb. tidak mengidap HIV/AIDS? Orang-orang yang tidak pernah tes HIV status HIV-nya bukan negatif tapi tidak diketahui. Apakah seseorang mengidap HIV/AIDS atau tidak hanya bisa diketahui melalui tes HIV.
(3). Soal PSK tsb. mengatakan selalu pakai kondom itu kan hanya sebatas pengakuannya. Apakah dengan pacar atau 'suami'-nya dia juga selalu pakai kondom kalau seks?
(4). Itu juga kan pengakuannya. Risiko tertular HIV/AIDS bukan soal sering atau tidak melakukan hubungan seksual, tapi kondisi saat melakukan hubungan seksual: apakah pasangan mengidap HIV/AIDS dan apakah selalu pakai kondom?
(5) dan (6). Tidak ada gejala awal jika tertular HIV. Bahkan, bisa bertahun-tahun tidak ada gejala pada fisik dan keluhan kesehatan. Gejala bisa muncul pada masa AIDS, secara statistik terjadi antara 5-15 tahun setelah tertular HIV. Tapi, jika meminum obat antiretroviral (ARV) masa AIDS bisa tidak terjadi.
(7). Sdr jalani tes HIV sukarela setelah tiga bulan dari hubungan seksual tanpa kondom terakhir. Jika hasil tes HIV positif, Sdr akan dikonseling oleh konselor dan diberikan obat ART. Obat ini gratis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H