(6). Dari perempuan yang mengidap HIV/AIDS tentu saja bisa menularkan ke laki-laki al. melalui hubungn seksual tanpa kondom di dalam atau di luar nikah.
(7). Seperti dijelaskan di atas setiap hubungan seksual yang berisiko selalu ada risiko penularan HIV. Tidak rumus sekian kali bisa tertular. Sekali pun ada risiko penularan kalau salah satu dari pasangan tsb. mengidap HIV/AIDS dan hubungan seksual dilakukan laki-laki tidak memakai kondom.
(8). Lagi-lagi tergantung dari status HIV laki-laki yang akan Sdri ajak seks. Yang perlu diingat kalau belum pernah tes HIV status HIV adalah tidak diketahui bukan negatif.
(9) dan (10). Seorang laki-laki atau perempuan yang belum pernah seks atau perjaka dan perawan juga tidak otomatis HIV-negatif karena risiko tertular HIV/AIDS juga bisa melalui transfusi darah yang tidak diskrining, pemakaian jarum suntik secara bersama-sama dengan bergantian, terutama pada kelompok penyalahguna narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) dengan jarum suntik. Atau tertular dari ibu yang mengidap HIV/AIDS, terutama pada saat persalinan dan menyusui dengan air susu ibu (ASI).
Baca juga: Mungkinkah Perjaka dan Perawan Mengidap HIV/AIDS?
(11). Sekali lagi biar pun perjaka, tidak pernah transfusi, tidak pernah pakai jarum suntik bergantian dan lahir dari ibu yang tidak mengidap HIV/AIDS status HIV-nya adalah tidak diketahui bukan negatif. Maka, karena status HIV laki-laki yang akan Sdri ajak seks tidak diketahui itu artinya hubungan seksual tsb. merupakan hubungan seksual yang berisiko terjadi penularan HIV/AIDS. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H