Rupanya, Konferensi International AIDS Society (IAS) Ke-10 di Mexico City, Meksiko (21-24 Juli 2019) mengedepankan studi tentang pencegahan. Celakanya, yang dibahas justru vaksin yang bisa saja membuat banyak orang lupa daratan karena tidak takut lagi melakukan hubungan seksual berisiko.
Nah, ini sama sekali tidak jadi perhatian kalangan yang selama ini membalut lidahnya dengan moral yang menentang pemakaian kondom pada hubungan seksual berisiko untuk mencegah penularan HIV.
[Baca juga: Ironis: Kondom Ditolak, Vaksin AIDS Ditunggu-tunggu]
Ketika kalangan ahli lebih memilih vaksin daripada mengajak ummat menjalankan hubungan seksual yang aman itu artinya mengabaikan harkat manusia sebagai makhluk yang bisa mengedepankan akal sehat daripada membabibuta mengumbar nafsu birahi.
Tapi, ternyata kalangan ahli justru 'didukung' oleh orang-orang yang (selama ini) sok moralis dengan membalut lidah dengan moral menentang sosialisasi kondom sebagai alat mencegah penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual.
Kita tinggal menunggu seperti apa gerangan perilaku sebagian orang yang sudah menerima vaksin AIDS kelak dalam melampiaskan dorongan birahinya. *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI