Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Asupan Nutrisi untuk Anak-anak dengan Penyakit Tidak Menular

14 Juli 2019   15:34 Diperbarui: 14 Juli 2019   23:07 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr Cut Nurul Hafifah, SpA (kiri) dan Dr Mururul Aisyi, Sp A (K) (tengah) dalam acara Bicara Gizi

Belakangan ini malanutrisi jadi topik pembahasan terutama terkait dengan stunting (tubuh pendek yang tidak sesuai dengan tinggi badan seumur). Selain malanutrisi asupan nutrisi yang melebihi pada anak-anak juga tidak baik karena obesitas bisa menyebabkan berbagai penyakit di masa remaja dan dewasa. Maka, diperlukan asupan nutrisi yang seimbang terutama bagi anak-anak dengan penyakit yang tidak menular, seperti kanker.

Data menunjukan 60 persen anak-anak dengan kanker terdiagnosis malanutrisi. Di Indonesia prevalensi kanker pada anak-anak antara 3-5 persen. Angka yang ada yaitu 4.156. 

Asupan nutrisi pada anak-anak dengan kanker jadi penting karena erat kaitannya dengan upaya untuk mengimbangi beban penyakit dan mempertahankan kapasitas fungsi tubuh. 

Jika asupan nutrisi yang seimbang bagi anak-anak dengan kanker jadi penting jika dikaitkan dengan 1000 Hari Kelahiran Pertama (HPK) yang merupakan masa emas bagi anak-anak karena pada rentang waktu itulah pertumbuhan, terutama sel otak.

[Baca juga: Kecukupan Nutrisi pada "1000 Hari Pertama Kehidupan" Cegah Stunting]

Celakanya, asupan nutrisi bagi anak-anak dengan kanker tidak jadi perhatian yang serius di Indonesia. Untuk itulah Danone Indonesia bersama Pita Kuning, sebuah yayasan di Jakarta yang jadi pengayom anak-anak dengan kanker, menyelenggarakan acara Bicara Gizi dengan tema "Pentingnya Nutrisi untuk Anak Kanker Agar Tumbuh Optimal" di Jakarta (13/7-2019).

Anak-anak dengan kanker membuat orang tua anak-anak tsb. mencurahkan perhatian yang ekstra untuk memenuhi nutrisi agar tidak mengalami malanutrisi. Soalnya, pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan obat-obatan, bisa membuat anak tidak mau makan atau sebaliknya sehingga menimbulkan dampak yang tidak baik. 

"Anak dengan kanker memang memilik tantangan tersendiri, terutama pada fluktuasi kebutuhan nutrsi," kata Dr Mururul Aisyi, Sp A (K), dokter anak di RS Kanker "Dharmais" Jakarta. Yang perlu diingat adalah anak dengan kanker tetap mempunyak kesempatan untuk tumbuh kembang secara optimal dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi ketika menjalani pengobatan medis.

Angka kejadian kanker pada anak-anak umur 0-17 tahun di Indonesia adalah 9 dari 100.000 anak-anak. Jenis kanker beragam. Kasus yang sering terdiagnosis al. leukemia (darah), retinoblastoma (mata), osteosarcoma, neuroblastoma, limfoma maligna, karsinoma, dan nasofaring.

Menurut Dr Aisyi, pasien anak dengan kanker rentan mengalami berbagai kondisi yang bisa menyebabkan malanutrisi dan absorsi nutrisi karena penanganan medis maupun karena kanker itu sendiri. Kondisi nutrisi anak dengan kanker dipengaruhi oleh efek samping kemoterapi, seperti muntah, anorexia, dan malabsorsi. 

"Nutrisi jadi faktor yang penting dalam mendukung pengobatan anak dengan kanker."

Sebaliknya terjadi pula peningkatan konsumsi makanan karena minum obat anti peradangan. Dengan berbagai aspek terkait dengan pengobatan yang mempengaruhi asupan nutrisi, Dr Aisyi mengingatkan bahwa bagi pasien anak dengan kanker perlu memperoleh asupan nutrisi yang optimal untuk mengimbangi beban penyakit dan mempertahankan fungsional tubuh selama pengobatan.

Dalam kaitan itulah, Steny Agustaf, Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, melihat orang tua sebagai ujung tombak dalam upaya menjaga asupan nutrisi bagi anak-anak mereka dengan kanker. 

Pengalaman Pita Kuning mendampingi pasien anak dengan kanker perubahan terbesar dalam upaya mencukupi nutrisi anak dimulai dari keluarga. "Orang tua akan memberikan makanan dengan nutrisi yang seimbang untuk anak mereka dengan kanker agar tumbuh optimal," ujar Steny. Itu artinya orang tua perlu memperhatikan nurtisi anak kanker.

Yang jadi masalah terkait dengan kanker pada anak adalah penyebab yang belum bisa dijelaskan secara akademis, seperti yang dikatakan oleh Abdul Kadir, Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais, Jakarta: "Penyebab kanker pada anak belum bisa dijelaskan secara akademis. Sementara, diduga ada empat faktor, yakni genetik, lingkungan, infeksi, dan radiasi. Untuk mencegah kanker pada anak, bisa jadi lewat menerapkan gaya hidup sehat." (kompas.com, 16/2-2018).

Dr Cut Nurul Hafifah, SpA (kiri) dan Dr Mururul Aisyi, Sp A (K) (tengah) dalam acara Bicara Gizi
Dr Cut Nurul Hafifah, SpA (kiri) dan Dr Mururul Aisyi, Sp A (K) (tengah) dalam acara Bicara Gizi

Sebagai bagian dari komitmen unit bisnis Danone devisi Specialized Nutrition di Indonesia, "Kami akan terus mendukung edukasi terkait dengan nutri yang diperlukan sebagai pendukung kehidupan, termasuk bagi anak dengan penyakit tidak menular," kata Desytha Rahma Dwi Utami, External Communication Manger for Early Life Nutrition and Medical Nutrition Danone Indonesia. Selain edukasi pada acara Bicara Gizi karyawan Danone menghibur anak-anak dengan kanker melalui kegaitan menggamar dan bercerita (story telling) pada saat orang tua mereka mengikuti pemaparan materi dari para ahli.

Setiap anak baik dengan kanker atau pun tanpa kanker membutuhkan nutrisi yang seimbang, tapi, "Anak dengan kanker membutuhkan energi dan protein yang meningkat karena komplikasi," ujar Dr Cut Nurul Hafifah, SpA, dokter anak di RSCM Jakarta. Kekurangan nutrisi pada anak dengan kanker, menurut Dr Cut, bisa berakibat stunting, peningkatan risiko komplikasi, respon dan toleransi terhadap pengobatan turun, mudah relaps (kambuh), dan tingkat kehidupan yang menurun.

Nutrisi jadi faktor yang penting dalam mendukung pengobatan anak dengan kanker. Tidak hanya sebatas mencegah malanutrisi, tapi asupan nutrisi yang baik juga berguna untuk mendukung terapi dan kualitas hidup. 

Dengan status gizi yang baik berhubungan langsung dengan angka kesembuhan kanker yang lebih baik pada anak. Hanya saja Dr Cut mengingatkan pemberian asupan nutrisi pada anak dengan kanker harus diikuti dengan pemantauan secara rutin ke fasilitas kesehatan, terutama pada pasein anak dengan kanker di masa 1000 HPK.

Bagi Desytha, edukasi berupa talk show Bicara Gizi, permainan dan dongeng bagi anak-anak dengan kanker merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama orang tua, tentang pemenuhan nutrisi yang seimbang bai anak dengan kanker. Informasi tentang tumbuh kembang anak bisa diakses melalui kanal digital "Nutrisi untuk Bangsa" (Instagram @NutrisiBangsa dan twitter @nutrisi_bangsa serta Facebook dan microsite Nutrisi untuk Bangsa. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun