Turnamen tenis grand slam Wimbledon, Inggris, merupakan satu dari empat grand slam terkemuka di dunia dengan lapangan rumput. Turnamen lain yaitu Australia terbuka dan AS Terbuka di lapangan keras, sedangkan Perancis Terbuka atau Roland Garros di lapangan tanah liat.
Wimbledon di selenggaran setiap bulan Juni atau Juli sejak tahun 1877 oleh All England Lawn Tennis and Croquet Club di London. Turnamen ini jadi salah satu incaran petenis dunia karena dilangsungkan di lapangan rumput yang menantang petenis.
Petenis putra yang lolos ke Wimbledon ditentukan berdasarkan peringkat di ATP (Association of Tennis Professionals), sedangkan petenis putri ditetapkan oleh WTA (Women's Tennis Association). Sekarang semua petenis mengikuti pertandingan sejak babak awal yaitu putaran pertama karena tidak ada lagi keistimewaan bagi petenis peringkat atas
[Baca juga: Final Roland Garros 2019: Menanti "Ratu Tenis" Baru, Bisa Terjadi Ulangan Final "Australian Open" di Tunggal Putra]
Sedangkan Federer berjuang di Wimbledon untuk membukukan juara yang ke-9. Petenis AS Pete Sampras dan petenis Inggris William Renshaw membukukan 7 kali juara. Sedangkan di bagian putri Ceko Martina Navrtilov membukukan 9 kali juara. Petenis AS Serena Williams tujuh kali juara Wimbledon dan mengantongi 22 juara grand salam mengalahkan petenis Jerman Steffi Graf dengan 20 juara. Tapi, Steffi mengantongi medali emas Olimpiade Seoul, Korsel, 1988.
Tentu saja Federer dan Serena jadi 'bintang' di grand slam ini karena ingin menambah gelar juara. Federer mengejar juara yang ke-10 di Wimbledon, sedangkan Serena mengejar juara yang ke-8.
[Baca juga: Australian Open 2019, Perburuan Hadiah Tunggal Rp 41 M]
Petenis Indonesia yang pernah berlaga di lapangan rumput Wimbledon adalah Yayuk Basuki yang sampai ke babak perempat final di tahun 1997. Langkah petenis yang membukukan 20 besar dunia ini berhenti di tanga petenis Ceko Jana Novotna.