Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tenis - Perburuan Skor dan Hadiah Rp 41,9 M di Wimbledon

3 Juli 2019   06:13 Diperbarui: 3 Juli 2019   07:34 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Turnamen tenis grand slam Wimbledon, Inggris, merupakan satu dari empat grand slam terkemuka di dunia dengan lapangan rumput. Turnamen lain yaitu Australia terbuka dan AS Terbuka di lapangan keras, sedangkan Perancis Terbuka atau Roland Garros di lapangan tanah liat.

Wimbledon di selenggaran setiap bulan Juni atau Juli sejak tahun 1877 oleh All England Lawn Tennis and Croquet Club di London. Turnamen ini jadi salah satu incaran petenis dunia karena dilangsungkan di lapangan rumput yang menantang petenis.

Petenis putra yang lolos ke Wimbledon ditentukan berdasarkan peringkat di ATP (Association of Tennis Professionals), sedangkan petenis putri ditetapkan oleh WTA (Women's Tennis Association). Sekarang semua petenis mengikuti pertandingan sejak babak awal yaitu putaran pertama karena tidak ada lagi keistimewaan bagi petenis peringkat atas

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Rafael Nadal, misalnya, sudah membukukan 11 kali juara di Perancis Terbuka atau Roland Garros. Petenis kidal Spanyol itu menjuarai Roland Garros pertama tahun 2005. Nadal terus juara sampai tahun 2008 (4 kali), tapi di tahun 2009 dikalahkan oleh Roger Federer. Tahun 2010 Nadal kembali juara sampai tahun 2014 (5 kali). Juara ke-11 diraih Nadal di tahun 2019.

[Baca juga: Final Roland Garros 2019: Menanti "Ratu Tenis" Baru, Bisa Terjadi Ulangan Final "Australian Open" di Tunggal Putra]

Sedangkan Federer berjuang di Wimbledon untuk membukukan juara yang ke-9. Petenis AS Pete Sampras dan petenis Inggris William Renshaw membukukan 7 kali juara. Sedangkan di bagian putri Ceko Martina Navrtilov membukukan 9 kali juara. Petenis AS Serena Williams tujuh kali juara Wimbledon dan mengantongi 22 juara grand salam mengalahkan petenis Jerman Steffi Graf dengan 20 juara. Tapi, Steffi mengantongi medali emas Olimpiade Seoul, Korsel, 1988.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Kini, petenis-petenis unggulan berjuang mati-matian untuk membukukan skor yang akan dikenang sepanjang masa sebagai rekor.

Tentu saja Federer dan Serena jadi 'bintang' di grand slam ini karena ingin menambah gelar juara. Federer mengejar juara yang ke-10 di Wimbledon, sedangkan Serena mengejar juara yang ke-8.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Selain mengejar rekor, petenis kelas dunia yang berlaga di Wimbledon juga mengejar hadiah utama untuk juara tunggal putra dan putri dengan jumlah rupiah yang fantastis yaitu Rp 41.889.408.000. Hadiah ini akan menambah jumlah di pundi-pundi mereka.

[Baca juga: Australian Open 2019, Perburuan Hadiah Tunggal Rp 41 M]

Petenis Indonesia yang pernah berlaga di lapangan rumput Wimbledon adalah Yayuk Basuki yang sampai ke babak perempat final di tahun 1997. Langkah petenis yang membukukan 20 besar dunia ini berhenti di tanga petenis Ceko Jana Novotna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun