Tidak jelas apakah ibu menerima ASI donor melalui agen atau langsung dari seorang perempuan. Kalau melalui agen ibu bisa bertanya kepada agen apakah mereka melakukan tes kesehatan dan tes HIV kepada donor ASI. Jika agen tidak melakukan tes HIV kepada donor ASI, maka ini bisa jadi urusan hukum kalau anak ibu tertular HIV dari ASI donor. Tapi, kalau ibu langsung menerima ASI dari seorang perempuan ibu tidak bisa memaksa donor ASI menjalani tes HIV.
Di Amerika Serikat dikabarkan kian banyak ibu yang memberikan ASI donor kepada bayinya. Celakanya, ASI itu diimpor dari beberapa negara di Asia dengan prevalensi HIV yang tinggi. Ini tentu saja perusahaan yang dapat izin mengimpor dan menjual ASI donor harus melakukan skirining terhadap ASI.
[Baca juga: Ibu-ibu di AS Ada yang Berikan ASI Impor kepada Bayi Mereka]
Sudah saatnya pemerintah membuat regulasi terkait dengan donor ASI agar bayi tidak jadi korban karena terular penyakit yang bisa ditularkan melalui ASI, seperti HIV/AIDS. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H