Sejak awal epidemi HIV/AIDS di Indonesia, yang diakui pemerintah sejak April 1987 walaupun sebelumnya ada warga dengan gejala terkait AIDS, berita di beberapa media massa dan media online tidak mencerahkan masyarakat. Misalnya, mem-blow up kasus HIV/AIDS pada pekerja seks komersial (PSK) dengan pola pemberitaan sensasional yang tidak memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
[Baca juga: Menyoal (Kapan) 'Kasus AIDS Pertama' di Indonesia]
Kasus-kasus HIV/AIDS yang terdeteksi pada PSK dibesar-besarkan, seperti judul berita ini "3 PSK yang Terjaring di Tretes Pasuruan Terinfeksi HIV/AIDS" (news.detik.com, 30/4-2019). Berita ini hanya berkutat soal PSK yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS.
Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pasuruan, Jatim, dilaporkan dari tahun 1993 sampai 2018 sebanyak 1.767 (pasuruankab.go.id, 3/12-2018).
Padahal, ada beberapa hal yang tidak akurat dan luput dari perhatian pada berita ini, yaitu:
Pertama, penemuan 3 PSK mengidap HIV/AIDS tsb. disebutkan berdasarkan pemeriksaan medis Dinkes Pasuruan terhadap 9 PSK yang tertangkap melalui razia Dinsos Pasuruan. Penyebutan 'pemeriksaan medis' terkait dengan HIV/AIDS tidak tepat karena kasus HIV/AIDS pada seseorang hanya bisa diketahui melalui tes HIV sesuai dengan standar prosedur operasi tes HIV yang baku.
Kedua, ada kemungkinan 'pemeriksaan medis' yang dilakukan Dinkes Pasuruan itu hanya bersifat survailans tes HIV yaitu untuk mengetahui prevalensi perbandingan antara yang mengidap HIV/AIDS dan tidak mengidap HIV/AIDS pada kalangan tertentu, dalam hal ini PSK, dan pada kurun waktu yang tertentu pula.
Ketiga, jika disebutkan 3 PSK tsb. mengidap HIV/AIDS, maka perlu dipertanyakan apakah Dinkes Pasuruan menjalankan tes HIV sesuai dengan standar prosedur operasi tes HIV yang baku, al. tes konfirmasi. Kalau tidak ada tes konfirmasi terhadap hasil 'pemeriksaan medis' 9 PSK itu maka 3 PSK tsb. disebut mengidap HIV/AIDS dalam konteks survailans tes HIV.
Selain tiga hal teknis di atas yang jadi masalah besar tapi diabaikan oleh narasumber dan wartawan yaitu: