Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mungkinkah Perjaka dan Perawan Mengidap HIV/AIDS?

16 April 2019   19:30 Diperbarui: 22 April 2019   18:16 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: darkroom.baltimoresun.com)

Kepada penulis cewek itu mengaku tidak takut tertular HIV ketika menusuk urat nadinya dengan jarum suntik yang berisi narkoba. Soalnya, informasi tentang penularan HIV melalui jarum suntik pada penyalahguna narkoba waktu itu belum gencar. "Saya korban ketimpangan informasi," katanya dengan nada penyesalan yang dalam.

Kelima, ada kebiasaan bagi sebagian pasangan yang pacaran melakukan seks anal dan seks oral untuk mencegah kehamilan. Biar pun perawan HIV bisa tertular melalui kegitan seks anal dan seks oral.

Apakah remaja dan pemuda yang pernah atau sering onani sampai ejakulasi masih bisa disebut perjaka? 

Apakah remaja dan pemuda yang pernah atau sering melakukan seks anal sampai ejakulasi masih bisa disebut perjaka?

Apakah remaja dan pemuda yang pernah atau sering ejakulasi pada saat seks oral masih bisa disebut perjaka?

[Baca juga: ‘Remaja Gay’ dan ‘Waria Muda’ Rentan Tertular HIV]

Agaknya, cewek itu tetap pada pendiriannya bahwa 10 laki-laki yang pernah jadi pasangannya dalam kondisi perjaka sehingga dia menampik ada risiko tertular HIV/AIDS.

Satu hal yang luput dari perhatian cewek itu adalah perilaku seksual 10 laki-laki yang pernah jadi pasangan seksnya. Bisa saja ada di antara 10 laki-laki itu yang juga seks dengan pasangan lain, bisa perempuan, laki-laki atau waria.

Agaknya, penyebarluasan informasi HIV/AIDS masih perlu digencarkan agar masyarakat mengetahui cara-cara melindungi diri agar tidak tertular HIV/AIDS. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun