Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS Jateng, Penanggulangan yang Tidak Menyasar Akar Epidemi

16 April 2019   08:44 Diperbarui: 16 April 2019   08:54 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: 2classnotes.com)

Cegah Masyarakat Tertular HIV/AIDS, Dinkes Jateng Targetkan Periksa Masyarakat yang Beresiko. Ini judul berita di jateng.tribunnews.com (13/4-2019).

Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI tanggal 28/2-2019, menunjukkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Provisi Jawa Tengah (Jateng) mencapai 37.803 yang terdiri atas 27.692 HIV dan 10.111 AIDS dengan 2113 kematian. Angka ini menempatkan Jateng pada peringkat ke-5 jumlah kumulatif kasus AIDS secara nasional.

Judul berita ini benar-benar membingungkan karena HIV sebagai virus tidak bisa menyebar di masyarakat melalui media air dan udara. 

HIV ada di dalam tubuh orang-orang yang tertular HIV yang bisa ditularkan melalui cairan-cairan darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI). 

Penularan al. melalui transfusi darah, hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah, jarum suntik pada penyalahguna narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) secara bersama-sama dengan bergantian, serta proses menyusui dengan ASI.

Itu artinya penularan HIV terjadi dari seorang pengidap HIV/AIDS ke orang lain melalui cara-cara di atas. Maka, bukan masyarakat yang tertular HIV/AIDS tapi orang per orang yang perilaku seksualnya berisiko tertular HIV serta perempuan yang mempunyai pasangan (suami, pacar, selingkuhan, dll.) dengan perilaku seksual berisiko.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo M.Kes, menyebutkan, ada beberapa kategori yang perlu dilakukan pemeriksaan. 

Di antaranya, Wanita Pekerja Seks (WPS) dan pelanggannya, Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), Waria, pengguna suntikan narkoba, dan ibu rumah tangga yang memiliki suami dengan faktor resiko.

Adalah hal yang sia-sia melakukan tes HIV kepada pekerja seks komersial (PSK), dalam berita disebut Wanita Pekerja Seks (WPS) -- ini tidak baku, karena ada laki-laki yang menularkan HIV kepada mereka dan banyak pula laki-laki yang berisiko tertular HIV dari PSK.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun