Semakin banyak turis asal Australia yang sudah bosan dengan destinasi tradisional sebelumnya yang popular bagi mereka seperti Bali dan Thailand, dan sekarang mengalihkan pilihannya ke Sri Lanka. Ini lead pada berita "Pemandu Wisata Sri Lanka Klaim Banyak Turis Australia Bosan ke Bali" (abc.net.au, 4/4-2019).
Gambaran riil di atas merupakan tantangan bari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan pemerintah kabupaten dan kota di Bali. Memang, dari statistik yang ditampilkan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) asal Australia ke Bali ada peringkat kedua dengan jumlah kunjungan 1,17 juta di bawah Selandia Baru dengan kunjungan 1,4 juta dan di atas Amerika Serikat dengan kunjungan 1,08 juta (data Januari 2018).
Disebutkan bahwa kunjungan Wisman Australia ke Sri Lanka sejak tahun 2014 naik 10, 7 persen. Angka ini didukung data Departemen Luar Negeri Australia (DFAT) yang menyebutkan dalam lima tahun terakhir setiap tahun ada peningkatan 10,7 persen warga Australia yang berkunjung ke Sri Lanka. Ini tentulah jadi bukti pernyataan pada lead berita. Pada posisi Januari 2018 kunjungan Wisman Australia ke Sri Lanka belum masuk posisi 10 besar.
Jumlah kunjungan yang naik ke Sri Lanka, menurut seorang operator wisata di Sri Lanka, karena karena warga Australia mulai bosan dengan kunjungan ke tempat seperti Bali dan Thailand.
Tentu saja Bali dan Thailand merupakan dua tempat tujuan wisata utama warga Australia selama ini sehingga sudah sering dikunjungi. Padahal, " .... semua orang ingin destinasi baru," kata Parera.
Perera tidak mengada-ada karena data Biro Statistik Australia menunjukkan jumlah kunjungan turis Australia ke Indonesia turun 4 persen pada periode Januari 2017 - Januari 2018. Pada waktu yang sama jumlah kunjungan turis Australia ke China, Singapura dan Jepang justru naik 8,9 persen.
Sedangkan kunjungan turis Australia ke Thailand pada tahun 2017 turun 3,7 persen, tapi pada tahun berikutnya kunjungan turis Australia ke Thailand justru naik 7,7 persen.
Sayang, dalam berita Perera tidak secara spesifik menjelaskan alasan turis Australia berkurang ke Bali dan naik ke Sri Lanka. Namun, kara Perera: "Banyak turis yang tak ingin sekadar datang ke satu tempat, kemudian melakukan selfie dan kemudian pergi."
Secara tersirat Perera mengatakan turis ingin belajar dan dapat pengalaman dari negara yang mereka kunjungi. Misalnya, wisata safari alam. Sri Lanka memang kaya akan wisata alam dan situs-situs peninggalan sejarah. Ada juga kota suci yang dibangun abad ke-3 SM.
Celakanya, menurut Perera, infrastruktur di Sri Lanka tidak mendukung wisata safari. Nah, ini bukti infrastruktur, seperti sarana transportasi, dll., sangat penting sebagai faktor pendukung pariwisata.